Find Us On Social Media :

Kisah Cynane, ‘Cleopatra’ dari Makedonia, Saudara Tiri Alexander Yang Agung, Pimpinan Prajurit Wanita Berbakat, Dibunuh Saat Berikan Pidato di Depan Pasukannya

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 9 April 2022 | 15:10 WIB

Cynane, 'Cleopatra' dari Makedonia, saudara tiri Alexander yang Agung.

Dalam versi lain, Cynane tidak ingin menikah dan sibuk mendidik putrinya, Adea dalam latihan bela diri.

Menurut tradisi di Illyria, wanita bangsawan berburu, berkuda, dan bertarung bersama rekan pria mereka.

Cynane diajari keterampilan militer yang sama dengan yang dimiliki oleh saudara tirinya, Alexander yang Agung.

Sebagai seorang janda, dia berpartisipasi aktif dalam perselisihan dinasti Makedonia setelah kematian saudara laki-lakinya Alexander pada 323 SM.

Kematian Alexander yang terlalu dini meninggalkan kerajaannya tanpa penguasa yang jelas, membuat satu-satunya yang mungkin naik takhta adalah saudara tiri Cynane, yaitu Philip III Arrhidaeus.

Meskipun secara intelektual dia cacat, namun Philip terpilih sebagai raja baru pada tahun 323 SM, tetapi tanpa kekuasaan yang sebenarnya.

Dia tidak lebih dari raja boneka bupati Perdiccas (355 SM-320 SM), seorang jenderal dan mantan tangan kanan Alexander, yang berpartisipasi dalam kampanye Alexander melawan Achaemenid Persia.

Perdiccas bukan satu-satunya komandan Makedonia yang ingin menjadi kekuatan di balik takhta, ada juga jenderal lain yang memutuskan untuk memberontak melawan bupati dan berjuang untuk menguasai kekaisaran Alexander.

Cynane kemudian memutuskan untuk membuat pengaturan yang diperlukan agar putrinya Eurydice menikah dengan Philip.

Karena tidak dapat merebut takhta untuk dirinya sendiri, maka dia memutuskan untuk mengatur pernikahan pedang antara putrinya dan raja boneka Philip Arrhidaeus, yang merupakan saudara tiri Cynane.

Cynane memobilisasi pasukannya menuju ibu kota kekaisaran di Babel.

Perdiccas mengirim pasukan, dipimpim oleh salah satu jenderal Alexander, untuk menghentikannya di perbatasan Makedonia.