Find Us On Social Media :

Awetkan Jenazah Suaminya Untuk Amankan Suksesi Anaknya, Inilah Kisah Nurbanu Sultan, Ibu Suri Saleh dari Kekaisaran Ottoman, Diplomat Cerdik, yang Selamatkan Budak dan Lindungi Pedagang Yahudi

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 7 April 2022 | 08:40 WIB

Nurbanu Sultan, ibu Suri Kekaisaran Ottoman. (dalam sebuah film)

Meskipun mengambil selir lain, namun ini tidak mengurangi posisi Nurbanu, karena dia tetap menjadi kepala harem Selim.

Nurbanu juga menjadi favorit Selim dan kekasihnya. Sesaat sebelum kematiannya, Selim II menikahi Nurbanu, dan dia menjadi ratunya.

Ketika Selim meninggal pada tahun 1574, Nurbanu mengamankan suksesi putranya dari saudara-saudara tirinya yang lain dengan mengawetkan jenazah suaminya dalam es sampai Murad datang ke ibu kota.

Nurbanu  juga menyuruh wazir agung menyembunyikan kematian sultan.

Maka, Nurbanu dengan aman menobatkan putranya sebagai sultan, dan tidak seperti generasi sebelumnya, tidak ada pertumpahan darah.

Karena alasan inilah, Murad sangat menghormati dan mengandalkan ibunya. Nurbanu pun menjadi ibu suri dan wanita paling berkuasa di Kesultanan Ottoman.

Sebagai ibu suri, Nurbanu adalah seorang diplomatik cerdik, tidak hanya melindungi rakyat Ottoman, tetapi juga menyelamatkan budak dan melindungi pedagang Yahudi.

Dia juga memelihara hubungan baik dengan Venesia dan Prancis, bahkan seorang duta besar Venesia, seperti melansir History of Royal Women, mengklaim, “Dia telah melakukan banyak kebaikan untuk saya.”

Nurbanu juga tetap menjalin hubungan diplomatik yang baik dengan Catherine de Medici, dengan mengundang Catherine untuk mengirim duta ke Istanbul demi mempertahankan hubungan mereka dan memperbarui hak istimewa perdagangan Prancis di dalam kekaisaran.

Tidak hanya itu, Nurbanu juga dikenal karena sumbangan amalnya, salah satunya terletak di Uskudar Asia, tempat dia membangun masjid, sekolah, permandian, dan dapur umum.

Nurbanu juga menjadi wanita pertama yang mendirikan perpustakaan di ibu kota Istanbul, terdiri dari enam belas Al-Qur’an, beberapa dari abad keenam belas terakhir dan ditugaskan oleh Nurbanu sendiri.

Kemudian warisan abadinya adalah Masjid Atik Valide, yang selesai dibangun pada tahun 1583, tahun yang sama ketika Nurbanu meninggal.