Find Us On Social Media :

Kegilaan Ratu Swedia Eleonora, Tiga Kali kehilangan Nyawa Anaknya, Setelah Melahirkan Bayi Keempatnya Malah Ketakutan Setengah Mati Sampai Berulang Kali Mencoba Bunuh Putrinya Sendiri

By Afif Khoirul M, Minggu, 3 April 2022 | 18:00 WIB

Maria Eleonora

Pada 7 Desember 1626, bayi Raja Gustav II Adolf dan Maria Eleonora lahir. Namun, dengan kondisi di luar ekspektasi.

Bayi itu lahir dengan bulu seperti domba yang menutupi kepala hingga lututnya, menyisakan wajah, lengan, dan kaki di bawah lutut.

Bayi itu juga memiliki hidung besar yang ditutupi dengan rambut. Jadi, diasumsikan bayi itu laki-laki.

Namun pemeriksaan lebih dekat menunjukkan bahwa bayi itu perempuan.

Setelah lahir bayi itu diserahkan kepada saudara tiri raja, Katharina (1584-1638), untuk memberi tahu dia bahwa anak itu perempuan.

Katharina membawa bayi perempuan itu dalam pelukannya agar raja melihat dan mengetahui sendiri kondisi putrinya, yang tidak berani saudaranya katakan.

Baca Juga: Terkenal Sebagai Raja yang Kejam dan Doyan Perang Siapa Sangka Attila The Hun Justru Mati Konyol di Tengah Perang Saat Berencana Merebut Wanita Cantik

Baca Juga: Bak Kisah Cinderella, Inilah Ratu Geraldine dari Albania, Gadis Muda Cantik yang Menikah dengan Raja Bertampang Serius dan Lebih Tua, Perang Dunia Jadi Penyebab Mereka Tinggal di Pengasingan

"Dia akan menjadi pintar," demikian komentar singkat yang diucapkan Raja Gustav II Adolf, seperti yang dikutip dari New World Encyclopedia.

Kekecewaannya tidak berlangsung lama dan raja itu memutuskan bahwa bayi perempuan tersebut diberi nama Christina, seperti neneknya.

Raja kemudian memberi perintah agar kelahiran Christina diumumkan dengan segala upacara penyambutan seperti yang dilakukan pada ahli waris laki-laki.

Raja Gustav II Adolf yang berusia 33 tahun saat itu masih memiliki sedikit harapan untuk memiliki anak lagi.