Penulis
Intisari-Online.com - Apakah Rusia negara kaya atau miskin?
Rupanya, pertanyaan tersebut sulit terjawab, bahkan membuat Rusia disebut sebagai negara yang penuh dengan misteri dan paradoks.
Melansir Russia Beyond, pernyataan bahwa Rusia negara penuh misteri dan paradoks, didukung oleh dua pertanyaan yang paling sering diajukan oleh orang asing pada mesin pencari Google: “Kenapa Rusia sangat miskin?” dan “Kenapa orang Rusia sangat kaya?”.
Tahun lalu, penyanyi asal Inggris Robbie Williams merilis klip video berjudul “Party Like a Russian” yang menggambarkan gaya hidup orang kaya Rusia dan bagaimana mereka menghabiskan uang.
Namun, pada saat yang sama, The Guardian melaporkan adanya peningkatan jumlah orang Rusia yang hidup di bawah garis kemiskinan.
Melihat dari sumber daya alamnya, Rusia sendiri merupakan negara dengan cadangan gas alam terbesar di dunia.
OPEC mengestimasi bahwa seperempat cadangan gas alam dunia berada di Rusia, dan kelima terbesar untuk cadangan minyak (berdasarkan data British Petroleum).
Menurut Kementerian Pembangunan Ekonomi Rusia, pada 2015 lalu produksi bahan bakar minyak dan energi Rusia mencapai 63 persen dari total ekspor negara.
Sementara, 43 persen pemasukan negara berasal dari hasil perdagangan minyak.
Selain itu, tidak ada negara lain di dunia yang memiliki kawasan hutan sebesar Rusia, bahkan volume cadangan air bersih Rusia berada di urutan kedua setelah Brasil.
Sebagai negara terbesar di dunia pun jelas tidak pantas jika Rusia disebut kekurangan sumber daya alam.
Tapi di sisi lain, para ahli ekonomi menilai bahwa ketergantungan Rusia pada hidrokarbon berada pada tingkat yang cukup berbahaya.
Hal tersebut membuat perekonomian Rusia bergantung pada harga minyak bumi, sehingga menurut para ahli, Rusia perlu mengurangi ketergantungan ekonominya pada sumber daya alam.
Memiliki sumber daya alam melimpah tak serta merta membuat Rusia sepenuhnya mendapatkan penilaian sebagai negara kaya.
Pasalnya, di negara tersebut juga terjadi kesenjangan ekonomi pada lapisan masyarakatnya.
Menurut Laporan Kekayaan Global 2016 oleh Credit Suisse, 74,5 persen dari total kekayaan nasional Rusia dimiliki oleh satu persen populasi negara.
“Data Rosstat menunjukkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, persentase ketidakseimbangan kekayaan di Rusia telah menurun,
"tapi tetap lebih tinggi dibandingkan negara-negara lain,” kata Elena Grishina, kepala Laboratorium Penelitian Sistem Pensiun dan Perkiraan Lingkungan Sosial di Institut Analisis dan Prediksi Sosial di Akademi Kepresidenan Rusia untuk Ekonomi Nasional dan Administrasi Publik (RANHiGS).
Selain itu, menurut data Rosstat, jumlah orang Rusia yang berada di bawah garis kemiskinan mencapai 20,3 juta jiwa (13,9 persen dari total populasi pada 2017).
Mereka adalah warga yang pendapatannya di bawah rata-rata kebutuhan minimum, yaitu sebesar 9.889 rubel (167 dolar AS).
Kondisi perekonomian rusia yang disebut penuh misteri mengingatkan kita pada kondisi Indonesia.
Apa yang terjadi di Rusia tersebut rupanya sama halnya dengan yang terjadi di Indonesia. Terlebih, Indonesia pun dikenal sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam.
Seperti yang diungkapkan Ekonom Faisal Basri dalam situs pribadinya, mengutip laporan Global Wealth Report 2018, yang memuat bahwa 1 persen orang terkaya Indonesia menguasai 46,6 persen kekayaan nasional.
Bahkan, jika persentasenya dinaikkan menjadi 10 persen orang terkaya di Indonesia, akumulatif mereka menguasai 75,3 persen nilai kekayaan Indonesia. Faisal pun menyimpulkan, "Dalam sembilan tahun terakhir pemusatan kekayaan cenderung semakin memburuk."
(*)