Find Us On Social Media :

Beginilah Ketika Raja Inggris Henry VIII Memisahkan Negaranya dari Katholik Roma dan 'Ciptakan' Agama Anglo-Saxon Tapi Malah Ciptakan Perang Abadi dengan Irlandia

By May N, Minggu, 27 Maret 2022 | 16:00 WIB

Ilustrasi konflik bersenjata 30 tahun Inggris dan Irlandia yang diperburuk akibat keputusan Raja Inggris terkejam ini

Raja Henry VIII atau Henry Tudors adalah salah satu raja Inggris paling kontroversial.

Ia memisahkan diri dari gereja Roma, menyebabkan hubungannya dengan Katholik Eropa dalam posisi yang sulit.

Kemudian ia mengenalkan agama baru, Protestan, ke dalam politik Irlandia pertama kalinya.

Perlawanan terhadap Kerajaan Inggris dimulai tahun 1534 ketika pewaris Kildare, Lord Ofaly, memimpin revolusi Katholik melawan Raja Protestan Inggris di Irlandia.

Namun perlawanan berhasil ditangani dan mereka yang terlibat kemudian dieksekusi.

Elizabeth I melanjutkan warisan ayahnya, Henry VIII, di Irlandia.

Baca Juga: Kerajaan Inggris Tidak Memperbolehkan Poligami, Tapi Raja Satu Ini Berhasil Miliki 6 Istri dan Beberapa Gundik, Sayang Nasib Wanita-wanitanya Tidak Seindah Bayangan Kita

Baca Juga: Kisah Misteri Kematian Amy Robsart, Adakah Hubungannya dengan ‘Permainan Cinta’ Ratu Elizabeth I yang Dikatakan ‘Tetap Perawan’ Itu?

Sedikit kemerdekaan yang diraih oleh Hugh O'Neill, pangeran Tyrone, mutlak dikalahkan oleh pasukan Ratu, dengan kependudukan pasca perang yang kasar menyebabkan bangkitnya kekuatan Katholik di masa depan.

Sementara itu, perkebunan dibangun di seluruh negara.

Tanah-tanah yang dimiliki oleh pemilik lahan Irlandia direnggut terutama di Munster dan Ulster.

Tanah-tanah itu kemudian disebarkan ke pada para kolonis, yang secara umum dikenal sebagai para petani yang datang berbondong-bondong dari Inggris, Skotlandia dan Wales.