Pada kesempatan lain, Mytton memutuskan untuk menunggangi beruang terlatih ke ruang tamunya sendiri, mengenakan semua perlengkapan berburunya.
Beruang itu sebenarnya berperilaku baik untuk sementara waktu, tetapi kemudian Mytton mendapat ide untuk menikamnya dengan taji.
Tentu saja, segera saja beruang itu menggigit kakinya, lalu menyerang seorang pelayan, sehingga harus diturunkan dari ruang tamu.
Seorang penulis biografinya menuliskan bahwa dia minum delapan botol port setiap hari, dengan brendi di sampingnya jika tidak cukup alkohol untuknya, dan dia tidak pernah makan makanan lengkap.
Sebagai gantinya, dia ngemil kacang hazel atau makan daging bersama peternaknya.
Kecintaannya pada alkohol sungguh keterlalu, hingga memaksa kudanya untuk minum sebotol minuman keras, tentu saja mengakibatkan hewan itu mati.
Tapi, jangan khawatir, dia memiliki ratusan kuda yang tersisa!
Pada tahun 1818, John Mytton menikah dengan putri seorang baronet, tetapi meninggal dua tahun kemudian.
Tak heran bila istri keduanya melarikan diri darinya pada tahun 1830, ini tidak menjadi masalah baginya.
Dia bertemu dengan seorang wanita muda cantik dan memutuskan untuk membayarnya lebih dari $500 setahun untuk menjadi temannya.
Bangsawan Inggris ini meski memiliki staf terbaik, tidak dapat mengekang utangnya.
Pada tahun 1831, dia melarikan diri ke Prancis, karena dikejar-kejar untuk membayar utangnya, dan di sana dia mulai sakit parah.
Tahun 1833, dia kembali ke Inggris, dan karena masih banyak hutang yang tidak dapat dibayarnya, dia pun dipenjara di Penjara King’s Bench di Southwark.
John Mytton meninggal di sana pada tahun 1834, masih terlilit hutang, menderita penyakit hati, membuktikan bahwa berlebihan dalam segala hal, termasuk keberanian dan alkohol, membuatnya buruk seiring waktu.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari