Hal ini menyebabkan krisis ekonomi hingga Venezuela disebut bangkrut pada 2019.
Padahal Venezuela memiliki cadangan minyak terbukti terbesar di dunia.
Tetapi produksinya saat ini 2,3 kali lebih sedikit daripada tahun 1970-an.
Meski begitu, negara ini masih dikenal dibanding negara lain dalam menghasilkan minyak dan gas.
Hal itulah yang membuat Venezuela pernah menjadi salah satu negara terkaya di Amerika Selatan.
Sayangnya, jatuhnya harga minyak pada 1980-an dan kebijakan ekonomi yang gagal mengakhiri keunggulan finansial di wilayah tersebut.
Nah, kini setelah sanksi kepada Rusia, Venezuela mendadak didekati banyak negara termasuk AS.
Semuanya gara-gara minyak dan gas.
Pemerintahan Joe Biden kini sedang mempertimbangkan untuk melonggarkan sanksi minyak yang sulit pada Venezuela dengan imbalan yang baik.
Tapi beberapa anggota parlemen AS dilaporkan tidak mau AS mengimpor minyak dari Venezuela di tengah perang Rusia di Ukraina.
Alasannya karena AS membenci pemerintahan Presiden Venezuela, Nicolás Maduro.
"Nicolás Maduro adalah kanker bagi belahan bumi kita dan kita tidak boleh membuatnya 'hidup kembali'," kata Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat Bob Menenderez dalam sebuah pernyataan pada hari Senin.