Find Us On Social Media :

Bukan Senjata Nuklir atau Senjata Kimia, Ternyata Inilah Senjata Militer Rahasia Rusia yang Amat Ditakuti Dunia, Konon Senjata Militer Ini Bak Cerita di Film Fiksi

By Khaerunisa, Senin, 7 Maret 2022 | 06:45 WIB

Ilustrasi. Presiden Rusia Vladimir Putin.

“Semua jenis konsekuensi praktis dapat mengikuti. Orang mungkin membayangkan bahwa seorang pria dapat menciptakan seorang pria tidak hanya secara teoritis tetapi juga secara praktis," kata Putin saat itu.

“Dia bisa menjadi ahli matematika jenius, musisi brilian atau tentara, pria yang bisa bertarung tanpa rasa takut, kasih sayang, penyesalan atau rasa sakit.

“Seperti yang Anda pahami, umat manusia dapat memasuki, dan kemungkinan besar akan dalam waktu dekat, periode yang sangat sulit dan sangat bertanggung jawab atas keberadaannya.

“Apa yang baru saja saya jelaskan mungkin lebih buruk daripada bom nuklir," ungkapnya.

Terkait penggunaan senjata nuklir dan senjata kimia oleh Rusia, Duta Besar Washington untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, meyakini Putin bersedia menggunakan apapun.

"Tidak ada yang salah dengan orang ini," mengacu pada jari presiden Rusia yang melayang di atas tombol untuk memulai perang nuklir.

Baca Juga: Padahal yang Perang Rusia-Ukraina Tapi China Sampai Kena Getahnya, Negeri Panda Bocorkan Akal-Akalan Amerika Serikat Sangkut-Pautkan China, dan Ungkap Kondisi Asli di Ukraina

Baca Juga: Pantas Inggris Ketakutan Setengah Mati Pada Rusia Jika Sampai Gunakan Senjata Nuklir di Ukraina, Benarkah Inggris Bisa Lenyap Dari Muka Bumi Jika Terkena Nuklir Rusia?

Sebelumnya, Thomas-Greenfield telah memperingatkan bahwa Vladimir Putin akan siap menggunakan persediaan senjata biologi dan kimia Rusia jika dia merasa pasukannya tidak cukup.

“Tentu saja tidak ada yang salah dengan orang ini. Dia bersedia menggunakan alat apa pun yang dia bisa untuk mengintimidasi Ukraina dan dunia,” katanya.

Berita itu muncul ketika para ahli strategi dan perang nuklir mengungkapkan kepada Daily Star seperti apa perang nuklir Dunia 3 akan terlihat dan bagaimana invasi Rusia ke Ukraina dapat memicunya.

Profesor Andrew Futter di Universitas Leicester mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin memiliki sedikit keuntungan dari beralih ke nuklir tetapi memperingatkan perang saudara berdarah mungkin membuatnya putus asa.