"China memutuskan pendiriannya dan menetapkan kebijakannya berdasarkan kasus per kasus. Kami mendorong upaya diplomatik untuk menyelesaikan masalah Ukraina," jelas Wang Webin.
"Kami mendukung Rusia dan Ukraina untuk menyelesaikan perbedaan mereka dengan cara yang kondusif bagi perdamaian dan stabilitas abadi di Eropa," katanya.
Mengomentari perkembangan pertempuran di Ukraina, khususnya kebakaran di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia.
Wang mengatakan bahwa China sangat prihatin dengan keamanan fasilitas nuklir di Ukraina dan meminta semua pihak terkait untuk menahan diri.
"China akan terus memantau situasi dengan cermat dan mendesak semua pihak untuk tetap tenang, mencegah ketegangan meningkat, dan memastikan keamanan fasilitas nuklir," kata Wang.
Menurut beberapa ahli, jika salah satu dari enam reaktor pembangkit Zaporizhzhia meledak, bencananya bisa 10 kali lebih besar daripada bencana nuklir di pembangkit Chernobyl pada 1986.
Banyak negara telah memberlakukan sanksi terhadap Rusia setelah Moskow melancarkan operasi militer di Ukraina pada 24 Februari.
Menurut Presiden Rusia Vladimir Putin, sanksi tidak dapat mencegah Rusia "melaksanakan tugasnya".
"Kami tidak punya niat buruk. Tidak perlu meningkatkan ketegangan. Kami memenuhi kewajiban kami," kata Putin pada 4 Maret.
"Jika seseorang tidak ingin bekerja sama dengan Rusia, itu tidak akan menghentikan kami untuk menjalankan tugas kami," kata Putin.
Menurut Putin, Rusia akan segera beradaptasi dan bahkan mungkin mendapat manfaat dari sanksi.
"Kami hanya perlu menyesuaikan beberapa proyek, memperkuat kapasitas. Kami akan memecahkan masalah. Pada akhirnya, bahkan kita bisa mendapatkan keuntungan dari ini karena akan ada lebih banyak kapasitas," kata Putin.