Find Us On Social Media :

Situs Terjadinya Pertempuran Laut Kuno Antara Yunani dengan Kerajaan Persia Ditemukan Tim Arkeolog, Tunjukkan Kehebatan Negara-Kota Kecil Itu, Akhiri Ambisi Persia Terhadap Yunani

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 3 Maret 2022 | 17:50 WIB

Pertempuran Salamis, pertempuran laut terbesar sepanjang sejarah.

Intisari-Online.com – Kementerian Kebudayaan Yunani mengumumkan bahwa situs pertempuran laut kuno di Teluk Salamis telah ditemukan.

Ini merupakan temuan yang cukup signifikan, salah satu yang keluar dari penyelidikan arkeologi ke Teluk salamis yang diluncurkan pada November 2017, dipimpin oleh sejumlah universitas Yunani dan didanai oleh British Horon Frost Foundation.

Menurut Kementerian, ini merupakan pengintaian bawah air sistematis pertama yang diprakarsai oleh lembaga-lembaga Yunani di lingkungan laut yang sangat tercemar, namun di area penting yang memiliki sejarah penting.

Setelah fotografi udara dilakukan, pemrosesan fotogrametri, dokumentasi topografi dan arsitektur, yang pertama terlihat peta wilayah itu muncul ke permukaan.

Dan penyelidikan itu membuahkan hasil dalam bentuk pelabuhan militer kuno di dekat pulau Salamis.

Para ahli percaya bahwa di tempat inilah terjadi Pertempuran Salamis, pelabuhan kecil, tetapi tetap perkasa.

Tempat ini merupakan pelabuhan komersial dan mungkin perang dari periode klasik dan Helenistik dari negara-kota Salamis.

Tempat ini juga merupakan wilayah di mana sebagian dari angkatan laut Yunani bersatu telah berkumpul pada malam pertempuran laut pada tahun 480 SM.

Baca Juga: Inilah Pertempuran Laut Salamis, Saat Persia 'Keok' di Hadapan Yunani

 Baca Juga: Namanya Jadi Cikal Bakal Kata 'Terlarang' di Dunia Maya, para Pelacur di Yunani Kuno Gunakan Sandal untuk Tawarkan Dirinya, Begini Caranya

Tempat ini juga merupakan bagian kolam dari armada Yunani bersatu pada malam pertempuran besar tahun 480 SM, yang berbatasan dengan monumen Kemenangan yang paling penting, yaitu Polyandreion (makam) pejuang Salamis dan Trofi di Kynosoura.

Tim arkeolog yang terdiri dari 20 orang melakukan survei di daerah itu untuk menemukan sisa-sisa bangunan pelabuhan, benteng militer, dan beberapa bangunan lain yang semuanya berasal dari eskitar 500-400 SM, sekitar saat Pertempuran Teluk Salamis terjadi.