Penulis
Intisari-Online.com – Kementerian Kebudayaan Yunani mengumumkan bahwa situs pertempuran laut kuno di Teluk Salamis telah ditemukan.
Ini merupakan temuan yang cukup signifikan, salah satu yang keluar dari penyelidikan arkeologi ke Teluk salamis yang diluncurkan pada November 2017, dipimpin oleh sejumlah universitas Yunani dan didanai oleh British Horon Frost Foundation.
Menurut Kementerian, ini merupakan pengintaian bawah air sistematis pertama yang diprakarsai oleh lembaga-lembaga Yunani di lingkungan laut yang sangat tercemar, namun di area penting yang memiliki sejarah penting.
Setelah fotografi udara dilakukan, pemrosesan fotogrametri, dokumentasi topografi dan arsitektur, yang pertama terlihat peta wilayah itu muncul ke permukaan.
Dan penyelidikan itu membuahkan hasil dalam bentuk pelabuhan militer kuno di dekat pulau Salamis.
Para ahli percaya bahwa di tempat inilah terjadi Pertempuran Salamis, pelabuhan kecil, tetapi tetap perkasa.
Tempat ini merupakan pelabuhan komersial dan mungkin perang dari periode klasik dan Helenistik dari negara-kota Salamis.
Tempat ini juga merupakan wilayah di mana sebagian dari angkatan laut Yunani bersatu telah berkumpul pada malam pertempuran laut pada tahun 480 SM.
Baca Juga: Inilah Pertempuran Laut Salamis, Saat Persia 'Keok' di Hadapan Yunani
Tempat ini juga merupakan bagian kolam dari armada Yunani bersatu pada malam pertempuran besar tahun 480 SM, yang berbatasan dengan monumen Kemenangan yang paling penting, yaitu Polyandreion (makam) pejuang Salamis dan Trofi di Kynosoura.
Tim arkeolog yang terdiri dari 20 orang melakukan survei di daerah itu untuk menemukan sisa-sisa bangunan pelabuhan, benteng militer, dan beberapa bangunan lain yang semuanya berasal dari eskitar 500-400 SM, sekitar saat Pertempuran Teluk Salamis terjadi.
Seluruh area dibatasi di selatan oleh dermaga buatan yang panjangnya sekitar 61 meter.
Di ujung dermaga, orang Athena kuno membangun menara bundar yang mirip dengan menara yang ditemukan para arkeolog di pelabuhan Yunani lainnya.
Para arkeolog juga telah menemukan pemecah gelombang, beberapa tahi lalat (sejenis struktur batu besar), dan dinding sepanjang 30,48 meter lainnya dengan menara terpasang.
Menurut Yannos Lolos, profesor arkeologi di Universitas Ioannina dan presiden Institut Arkeologi Kelautan Hellenic, mengatakan, bahwa bukti tersebut dilengkapi oleh informasi dari sumber sejarah dan sastra kuno, maka tidak diragukan lagi tentang peran teluk sebagai perakitan utama dan titik peluncuran armada Yunani di dekat teatre pertempuran laut di selat.
Yannos Lolos mempercayai bahwa benteng di bagian barat laut Teluk Salamis merupakan bukti utama untuk mengidentifikasi zona militer utama pelabuhan Salamis.
Dari sejarawan Yunani, Herodotus, membuat kita mengetahui kisah Pertempuran Salamis yang terkenal sepanjang sejarah.
Pertempuran laut ini dianggap sebagai salah satu pertempuran paling menentukan sepanjang masa.
Pada Agustus 480 SM, Yunani terdiri dari sekelompok negara-kota kecil, dan negara-kota ini diserang oleh Kekaisaran Persia Kuno yang Agung.
Menyusul kekalahan di Thermopylae, orang-orang Yunani tahu bahwa mereka harus menahan angkatan laut Persia di Teluk Salamis jika mereka memiliki peluang untuk memenangkan perang.
Menurut sejarah, 378 triremes Yunani berhadapan dengan armada Persia yang jauh lebih besar.
Mereka memancing musuh ke teluk kecil, melansir History Things.
Teluk ini sangat kecil, sehingga hanya sektiar seratus kapal Persia yang bisa masuk ke teluk pada satu waktu.
Sementara, kapal-kapal Persia lambat dan besar, tidak sebanding dengan triremes Athena yang ringan dan gesit.
Maka orang-orang Yunani mengikat mereka melalui teluk, menenggelamkan 200 kapal Persia, dan menjebak tentara Persia di Yunani.
Raja mereka, Xerxes, melarikan diri kembali ke negaranya sendiri, dengan kehilangan seluruh pasukannya.
Dalam satu pertempuran, negara-kota Yunani ini telah memperjelas posisinya, bahwa mereka adalah kekuatan yang harus diperhitungkan.
Survei arkeologi yang sedang berlangsung berharap dapat menemukan lebih banyak bukti dari pertempuran laut kuno ini di Teluk Salamis.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari