Find Us On Social Media :

Perang di Ukraina Makin Menggila, Vladimir Putin Perintahkan Pasukan Nuklirnya Bersiaga, Senjata Nuklir yang Bisa Ratakan Inggris dalam 20 Menit Ini Juga Disiapkan Plus 1.456 Hulu Ledak Nuklir

By Afif Khoirul M, Senin, 28 Februari 2022 | 17:13 WIB

Rusia siap kerahkan senjata nuklir jika kondisi di Ukraina makin memburuk.

Dia mengatakan siapa pun yang ikut campur akan menghadapi konsekuensi yang lebih besar daripada yang pernah Anda hadapi dalam sejarah.

Pada 27 Februari, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan untuk menempatkan kekuatan nuklir strategis dalam keadaan siap.

"Pejabat NATO telah membuat komentar agresif yang ditujukan ke Rusia. Saya memerintahkan Menteri Pertahanan dan Kepala Staf Umum untuk menempatkan kekuatan pencegahan nuklir pada kesiapan tempur," kata Putin di televisi.

"Negara-negara Barat tidak hanya mengambil tindakan tidak bersahabat terhadap negara kita di bidang ekonomi, tetapi pejabat tinggi dari anggota NATO terkemuka membuat pernyataan agresif mengenai negara kita," jelasnya.

Putin mengatakan bahwa sanksi Barat yang dikenakan pada Rusia "tidak pantas".

Peringatan Putin dilihat di seluruh dunia sebagai ancaman yang jelas dari pembalasan dengan nuklir.

Baca Juga: Disebut Hanya Gertakan, Pasukan Nuklir Rusia Siaga Tinggi Justru Dinilai Analis sebagai Langkah Putus Asa Rusia dalam Invasi ke Ukraina

Baca Juga: Mati-Matian Gempur Ukraina, Rupanya Rusia Targetkan Lokasi Bencana Nuklir Terburuk Tahun 1986 Ini, Konon Rusia Sampai Siapkan Strategi Rinci Sebelum Kuasai Ukraina Timur

Pasukan Ukraina telah melawan invasi Rusia dan Uni Eropa telah setuju untuk memasok senjata untuk membantu mereka.

Seorang pejabat senior AS mengatakan kepada CNN bahwa langkah Rusia adalah "eskalasi baru dan sama sekali tidak perlu".

"Rusia tidak menghadapi ancaman dari Ukraina atau NATO, dan aliansi itu tidak akan mengirim pasukan ke Ukraina," tambah pejabat itu, yang berbicara dengan syarat anonim.

"Satu-satunya alasan Rusia menghadapi ancaman hari ini adalah karena ia telah memasuki negara yang berdaulat dan bebas senjata nuklir," jelasnya.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg juga menyatakan keprihatinan tentang pernyataan Putin, mengatakan bahwa Rusia tidak hanya mengancam Ukraina tetapi juga negara-negara anggota NATO.