Find Us On Social Media :

Kisah Tsar Ivan IV yang Mengerikan, Bunuh Anak dan Pewarisnya Sendiri hingga Punya Penerus yang Tidak Becus Mengurus Pemerintahan

By Tatik Ariyani, Sabtu, 26 Februari 2022 | 15:36 WIB

Ivan IV, Tsar pertama Rusia

Intisari-Online.comTsar pertama Rusia adalah Ivan IV atau lebih dikenal sebagai Ivan the Terrible atau Ivan yang Mengerikan.

Pada tahun 1263, Moskow, yang masih merupakan kota kecil, diberikan kepada Daniel I, putra bungsu Alexander Nevsky, setelah kematiannya. Daniel dan keturunannya berusaha menyatukan tanah Rusia.

Penyatuan tanah Rusia Raya selesai pada masa pemerintahan Ivan III Vasilyevich yang dikenal juga sebagai Ivan Agung.

Pada saat kematian Ivan pada tahun 1505, Pangeran Agung Moskow berlaku juga sebagai penguasa Rusia.

Ivan III digantikan oleh putranya Vasili III, yang pemerintahannya relatif lancar.

Vasili merupakan ayah dari Ivan IV, yang menggantikannya sebagai Pangeran Agung Moskow pada usia tiga tahun pada tahun 1533.

Ivan IV akan menjadi Pangeran Agung terakhir Moskow, dan Tsar pertama Rusia.

Pada 16 Januari 1547, Ivan IV dinobatkan sebagai Tsar Rusia pertama di Katedral Dormition di Moskow.

Baca Juga: Jasadnya Terlunta-lunta Selama 6 Dekade, Tsar Nicholas II Nyatanya Pernah Terbius Muslihat Penyihir Bejat Rasputin, Orang Suci nan Cabul yang Dikte Kekaisaran Rusia

Baca Juga: Pantesan Dicap Pembantaian Terburuk Keluarga Kerajaan, Terkuak Detik-detik Pembantaian Tragis yang Menimpa Keluarga Romanov, Anak-anaknya Ditelanjangi Lalu Dimutilasi

Ivan IV sendiri adalah sosok yang kompleks, dan ini terlihat dari caranya memerintah Rusia.

Misalnya, meskipun dia adalah seorang Kristen yang taat dan memberikan sumbangan besar untuk biara-biara, dia tidak ragu untuk membunuh para pendeta.

Pada awal pemerintahannya, Ivan IV berusaha memperkuat posisinya sebagai tsar dengan membatasi kekuasaan kaum bangsawan melalui reformasi.

Namun kemudian, Ivan IV menggunakan metode yang lebih brutal untuk mengekang kekuasaan para bangsawan.

Ivan IV juga rentan terhadap ledakan ketidakstabilan mental, terutama selama tahun-tahun terakhirnya.

Selama salah satu ledakan ini, pada tahun 1581, putra dan pewarisnya, Ivan Ivanovich, dibunuh olehnya.

Akibatnya, ketika Ivan IV meninggal pada tahun 1584, ia digantikan oleh putranya yang lain, Feodor I.

Sampai kematian kakak laki-lakinya, Feodor tidak dianggap sebagai calon takhta, dan tidak siap untuk tugas.

Baca Juga: Pantas Rusia Percaya Diri Gempur Ukraina Meski Berisiko Dikutuk Seisi Bumi, Konon Rusia Punya Senjata 'Kiamat' yang Bisa Meratakan Seisi Bumi Warisan Uni Soviet Ini

Baca Juga: Berumur Sekitar 2.400 Tahun, Pedang Berlapis Emas Scythian ‘Akinakes’ Ditemukan di Ukraina Selatan Bersama Prajurit Penunggang Kuda yang Menggunakannya

Feodor lebih tertarik pada masalah agama daripada politik.

Meskipun Feodor menggantikan ayahnya, kekuatan sebenarnya ada di tangan bangsawan yang kuat, Boris Godunov.

Feodor meninggal pada tahun 1598 tanpa pewaris, sehingga mengakhiri dinastinya, yaitu dinasti Rurikid, dan digantikan oleh Godunov.

Ketsaran Rusia sendiri terus ada, hingga berdirinya Kekaisaran Rusia oleh Peter Agung pada tahun 1721.

Baca Juga: Dunia Ketar-ketir Perang Nuklir, Ternyata Rusia Bisa 'Bangkitkan' Bencana Nuklir Paling Buruk Sepanjang Sejarah Manusia dari Kota Hantu Setelah Sandera Pegawai PLTN Chernobyl di Ukraina

Baca Juga: Cuma Punya Pasukan yang Lemah serta Senjata Militer yang Bobrok, Rupanya Ukraina Masih Bisa Bikin Rusia Kebakaran Jenggot Akibat Senjata Lawas dan Kekuatan Tentaranya ini