Find Us On Social Media :

Bak Petir di Siang Bolong, Mendadak Rusia Lakukan Invasi ke Ukraina, Rupanya Hal Ini yang Dijadikan Kambing Hitam Rusia Hingga Membuatnya Bernafsu Gempur Ukraina

By Mentari DP, Jumat, 25 Februari 2022 | 13:30 WIB

Invasi Rusia ke Ukraina.

Dengan perkiraan 190.000 pasukan Rusia sekarang berkumpul di perbatasan negara mereka dan di daerah-daerah yang memisahkan diri, para pejabat Ukraina menolak niat untuk melakukan serangan di wilayah Donbas timur.

Setelah akhir pekan penembakan artileri yang tersebar tetapi semakin intensif.

Pemboman Angkatan Darat Ukraina di Donbas mungkin mencapai puncaknya yang tertinggi dalam tujuh tahun, membentang di seluruh front.

Pejabat AS dan Ukraina memperingatkan bahwa para pemimpin separatis pro-Rusia telah melaporkan peristiwa palsu atau insiden pementasan yang dimaksudkan untuk memberi Rusia alasan untuk melakukan invasi ke Ukraina.

Pada Minggu malam, militer Ukraina mengeluarkan pernyataan yang mengatakan separatis yang didukung Rusia di wilayah Luhansk telah melepaskan tembakan dengan artileri berat di ibu kota mereka sendiri.

Tujuannya untuk menyalahkan militer Ukraina.

"Dengan tidak adanya tindakan agresif dari para pembela Ukraina, mereka meledakkan infrastruktur di wilayah pendudukan dan menembaki kota-kota secara kacau," kata pernyataan itu.

Baca Juga: Seisi Eropa Bisa Jadi Medan Perang! Vladimir Putin Resmi Perintahkan Operasi Militer Khusus ke Ukraina, Skenario Perang Dunia 3 Ternyata Bisa Terjadi, Ini Penyebabnya

Baca Juga: Rekaman Detik-detik Ledakan Dahsyat Terjadi Hanya Beberapa Saat Setelah Vladimir Putin Perintahkan Invasi ke Ukraina, Rusia Langsung Bombardir 4 Kota Sekaligus

Pada hari Sabtu misalnya para pemimpin separatis merilis video seorang pria yang mereka katakan adalah mata-mata Ukraina.

Mata-mata Ukraina itu disebut terlibat dalam plot yang didalangi oleh Kyiv untuk merebut kembali wilayah dari Republik Rakyat Donetsk yang memisahkan diri.

Channel One milik negara Rusia menyiarkan wawancara dengan seorang pria yang mengatakan dia telah ditugaskan untuk meledakkan mobil kepala keamanan Donetsk.