Find Us On Social Media :

Pejabat Intelijen AS Ungkap Langkah Rusia, Pesawat Pembom Tupolev Tu-95 yang Penuh Senjata Mulai Lepas Landas, Pasukan Khusus Spetsnaz Rusia Mulai Beroperasi

By Tatik Ariyani, Kamis, 24 Februari 2022 | 14:18 WIB

Pesawat pembom Tupolev Tu-95 Rusia

Intisari-Online.com - Pejabat intelijen Amerika Serikat (AS) mengatakan kepada Newsweek bahwa pesawat pembom strategis Rusia yang sarat dengan senjata telah disiapkan untuk penerbangan dari dalam Rusia.

Dikatakan pula bahwa pasukan khusus Rusia telah memasuki Ukraina saat Kyiv bersiap menghadapi apa yang dikhawatirkan sebagai gelombang pertama invasi skala penuh.

Melansir Newsweek, Rabu (23/2/2022), seorang pejabat intelijen AS yang berbicara secara anonim mengatakan bahwa pembom model Tupolev Tu-95 Rusia yang aktif pada komunikasi frekuensi tinggi sedang dipersenjatai dan siap untuk segera lepas landas.

Pejabat intelijen AS mengatakan bahwa pilot beroperasi pada 8.131 Kz.

Seorang pejabat intelijen AS kedua juga mengatakan bahwa unit pasukan khusus Spetsnaz Rusia beroperasi di negara itu.

Newsweek menerima informasi tersebut tepat ketika Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan Rabu malam bahwa Kamis pagi waktu setempat, sebuah "operasi militer khusus" untuk "demiliterisasi" Ukraina, yang ia tuduh mencari senjata nuklir baik miliknya sendiri maupun milik NATO.

Putin mengatakan "rencana Rusia tidak termasuk pendudukan wilayah Ukraina dan bahwa dia "tidak akan memaksakan apa pun pada siapa pun dengan paksa."

Putin juga meminta pasukan Ukraina untuk meletakkan senjata mereka dan tidak mematuhi perintah dari Kyiv guna menghindari konflik.

Baca Juga: Bikin Satu Dunia Ketar-ketir Karena Bisa Jadi Perang Dunia 3, Foto-foto Serangan Biadab Rusia ke Ukraina Beredar di Internet, 'Bawa Pasukanmu Pulang!'

Baca Juga: Bak Diberi Cermin dari Masa Depan, Erdogan Terpaksa Berani Kecam Aksi Putin di Donbass Jika Tak Ingin Bernasib sama dengan Ukraina, Ucapan Jurnalis Ini Pemicunya

"Siapa pun yang mencoba mengganggu kami, dan terlebih lagi untuk menciptakan ancaman bagi negara kami, untuk rakyat kami, harus tahu bahwa tanggapan Rusia akan segera dan akan menyebabkan konsekuensi yang belum pernah Anda alami dalam sejarah Anda," Putin memperingatkan.

"Kami siap untuk setiap perkembangan acara, semua keputusan yang diperlukan dalam hal ini telah dibuat. Saya harap saya akan didengar."

Ukraina telah berulang kali membantah bahwa hal itu menimbulkan ancaman bagi Rusia.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan pada hari Rabu bahwa dia berusaha untuk menelepon Putin dalam upaya terakhir untuk menghindari konflik tetapi tidak mendapat tanggapan.

Tak lama setelah laporan Newsweek, muncul laporan tentang ledakan yang terdengar di ibukota Ukraina Kyiv, kota Laut Hitam Odesa dan kota timur laut Kharkiv.

"Putin baru saja meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina," cuit Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba.

"Kota-kota Ukraina yang damai sedang diserang. Ini adalah perang agresi. Ukraina akan mempertahankan diri dan akan menang. Dunia bisa dan harus menghentikan Putin. Waktunya untuk bertindak adalah sekarang."

Kementerian Dalam Negeri Ukraina juga bersiap untuk invasi Rusia.

Baca Juga: Rekaman Detik-detik Ledakan Dahsyat Terjadi Hanya Beberapa Saat Setelah Vladimir Putin Perintahkan Invasi ke Ukraina, Rusia Langsung Bombardir 4 Kota Sekaligus

Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina Sudah Dimulai, Presiden AS Joe Biden Malah Masih Pusingkan Sanksi yang Bisa Digunakan untuk Jegal Rusia Mulai Perang Dunia 3

"Invasi pasukan Rusia ke wilayah Ukraina telah dimulai!" kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

"Rudal baru saja menghantam pusat administrasi militer, lapangan terbang, depot militer, di Kyiv, Kharkiv, dan Dnieper. Ada tembakan artileri di perbatasan. Lindungi tanah Anda!"

Baca Juga: BREAKING NEWS: Presiden Rusia Vladimir Putin Resmi Umumkan Operasi Militer di Ukraina, Ledakan Terdengar Beruntun

Baca Juga: Simbol 'Z' pada Tank Rusia yang Meluncur ke Arah Ukraina, para Ahli Ungkap Arti Simbol yang Menakutkan Berkaitan dengan Invasi Rusia