Intisari-Online.com - Biasanya, dua negara yang terlibat dalam hubungan perdagangan akan bergantung satu sama lain.
Satu pihak sebagai pembeli, sementara pihak lain sebagai penjual, begitu pula sebaliknya.
Karena saling tergantung tersebut, sehingga kedua negara akan menghindari terjadinya konflik yang menyebabkan pengerahan kekuatan militer.
Namun, agaknya hal itu tak berlaku bagi hubungan China dan India.
Secara militer atau politik ada banyak kebuntuan selama periode ini, termasuk perselisihan yang berlanjut atas Ladakh, antara India dan China.
Tapi itu tidak berdampak pada perdagangan bilateral kedua negara.
Setiap sikap ramah India selama periode ini diikuti oleh permusuhan China, tetapi permusuhan itu tidak berdampak buruk pada perdagangan bilateral.
Menyusul pelanggaran China terhadap Garis Kontrol Aktual (Line of Actual Control/LAC) di wilayah perbatasan China yang disengketakan di Ladakh, India telah memberlakukan banyak pembatasan pada barang dan investasi China.
Tetapi itu tidak mempengaruhi angka perdagangan bilateral secara keseluruhan, yang telah tumbuh 44 persen pada tahun 2021.
Sekarang terungkap bahwa impor India tumbuh melebihi rekor 46 persen sementara ekspor naik 35 persen, melansir The EurAsian Times, Rabu (23/2/2022).