Find Us On Social Media :

Apa Maksud Pancasila Sebagai Sistem Filsafat, Ini yang Dimaksudkan oleh Para Pendiri Bangsa Ini Karena Sudah Dijalankan Sejak Masa Kerajaan

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 23 Februari 2022 | 16:30 WIB

Pancasila sebagai sistem filsafat

1. Aspek Ontologis

Ontologi menyelidiki tentang makna yang ada (eksistensi dan keberadaan) manusia, benda, alam semesta (kosmologi), dan metafisika.

Secara ontologis, penyelidikan Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila.

Pancasila yang terdiri dari lima sila, dan setiap silanya bukanlah merupakan asas yang berdiri sendiri, melainkan memiliki satu kesatuan dasar ontologis.

Subyek pendukung pokok dari sila-sila pada Pancasila adalah manusia, dapat dijelaskan bahwa yang berketuhanan Yang Maha Esa, yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang bersatu, yang berkerakyakatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam pemusyawaratan/perwailan serta yang berkeadilan sosial, pada hakikatnya adalah manusia.

Maka manusia sebagai pendukung pokok sila-sila Pancasila secara ontologis memiliki hak-hak yang mutlak, yang terdiri atas susunan kodrat, raga, dan jiwa, jasmani dan rohani.

Baca Juga: Fungsi Pancasila, Salah Satunya Pancasila sebagai Ideologi Negara

 Baca Juga: Pancasila sebagai Ideologi Negara Salah Satu Fungsi Pancasila dalam Kehidupan Bangsa Indonesia

Kodrat manusia adalah sebagai makhluk individu dan makhluk sosial serta sebagai makhluk pribadi dan makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

Secara hierarkis, sila pertama mendasari dan menjiwai sila-sila Pancasila lainnya (Notonagoro, 1975:53).

2. Aspek Epistemologis

Epistemologi merupakan cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan, metode, dan validitas ilmu pengetahuan.