Apalagi jika peringatan itu datang dari AS.
Bahkan ketika ketegangan semakin tinggi dengan lebih dari 150.000 tentara Rusia berkumpul di dekat perbatasan dan negara tetangga Belarusia, hanya satu dari lima warga Ukraina yang menganggap konflik besar-besaran tak terhindarkan.
Hanya sekitar 20,4% orang Ukraina percaya bahwa "serangan skala penuh" akan segera terjadi.
Sementara hanya 4,4% yang berpikir itu "pasti" akan terjadi.
Itulah hasil survei yang dilakukan oleh Gorshenin Institute, sebuah perusahaan survei independen, dari 2-14 Februari 2022.
Menurut survei, hingga 62,5% dari Ukraina berpikir serangan skala penuh tidak akan terjadi "dalam waktu dekat".
Sebaliknya, banyak orang Ukraina seperti Afenkina percaya bahwa negara berpenduduk 44 juta orang yang pernah menjadi anggota bekas Uni Soviet hanyalah pion dalam permainan politik AS.
“Politisi Amerika sedang bermain-main, mereka menggertak."
"Ini karena informasi seperti itu mengubah pasar saham, mendukung bisnis, dan memecahkan masalah pribadi para politisi," kata wanita 35 tahun itu kepada Al Jazeera.
Ukraina tidak percaya pada perang karena mereka tidak percaya Barat.