Penulis
Intisari-Online.com - Dalam beberapa bulan terakhir, konflik Rusia dan Ukraina semakin gencar dilaporkan.
Apalagi ada dugaankonflik Rusia dan Ukraina akan pecah dalam beberapa hari ke depan.
Amerika Serikat (AS) termasuk negara yang paling sering memperingatkan serangan Rusia di Ukraina.
Namun bagaimana dengan orang Ukraina sendiri?
Apakah mereka menyadari bahwa perang dengan Rusia sudah dekat?
Dilansir dari24h.com.vn pada Rabu (23/2/2022), seorang wanita asal Ukrainayang melarikan diri dari wilayah Donetsk di Ukraina timur mengatakan hanyalahserangan Rusia di Ukraina hanyalah permainan politik saja.
Menurutnya itu hanya permainan yang bisamembantu Demokrat menguasai Senat AS musim gugur ini.
“Pada musim gugur tahun ini, Tuan Biden akan terlihat seperti pahlawan super, manusia super."
"Karena dia pikir dia mencegah Perang Dunia 3," kata Oksana Afenkina.
Oksana Afenkina yang tinggal di ibu kota Kiev setelah meninggalkan Donetsk pada 2020, mengatakan mayoritas orang Ukraina yang tidak percaya bahwa Rusia akan menyerang.
Apalagi jika peringatan itu datang dari AS.
Bahkanketika ketegangan semakin tinggi dengan lebih dari 150.000 tentara Rusia berkumpul di dekat perbatasan dan negara tetangga Belarusia, hanya satu dari lima warga Ukraina yang menganggap konflik besar-besaran tak terhindarkan.
Hanya sekitar 20,4% orang Ukraina percaya bahwa "serangan skala penuh" akan segera terjadi.
Sementara hanya 4,4% yang berpikir itu "pasti" akan terjadi.
Itulah hasil survei yang dilakukan oleh Gorshenin Institute, sebuah perusahaan survei independen, dari 2-14 Februari 2022.
Menurut survei, hingga 62,5% dari Ukraina berpikir serangan skala penuh tidak akan terjadi "dalam waktu dekat".
Sebaliknya, banyak orang Ukraina seperti Afenkina percaya bahwa negara berpenduduk 44 juta orang yang pernah menjadi anggota bekas Uni Soviet hanyalah pion dalam permainan politikAS.
“Politisi Amerika sedang bermain-main, mereka menggertak."
"Ini karena informasi seperti itu mengubah pasar saham, mendukung bisnis, dan memecahkan masalah pribadi para politisi," kata wanita 35 tahun itu kepada Al Jazeera.
Ukraina tidak percaya pada perang karena mereka tidak percaya Barat.
"Ada sikap negatif terhadap prediksi Barat dan penilaian kekuatan Ukraina," kata Ihar Tyshkevich, seorang analis politik Belarusia di Institut untuk Masa Depan Ukraina.
Ribuan orang Ukraina yang bertempur dalam perang sebelumnya sekarang menjadi anggota pasukan cadangan dan siap untuk kembali ke garis depan untuk melawan Rusia.
"Bagi Ukraina, ini adalah ancaman, tetapi bukan bencana," kata Tyshkevich.
Jika pada akhirnya ada perang, warga Ukrainaakan tetap bersatu dan siap untuk melakukan tugas mereka.
Warga Ukraina tidak akan menyenangkan salah satu pihak. Entah itu Barat atau Rusia.