Terlihat Baik-baik Saja, Siapa Sangka Covid-19 sedang Mengamuk di Indonesia, Sampai Berada di Urutan ini di Dunia, WHO Malah Beri Peringatan Begini

Tatik Ariyani

Penulis

(ilustrasi) Covid-19 Varian Omicron

Intisari-Online.com -Lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Omicron masih terjadi di Indonesia.

Bahkan, Indonesia disebut menempati urutan ke-17 di dunia dengan kasus Covid-19 tertinggi.

Data yang dikutip oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan Indonesia berada pada urutan ke-17 dari 237 negara dan wilayah dengan kasus COVID-19 tertinggi.

Melansir Antara, Senin (21/2/2022), berdasarkan data yang diterima di Jakarta, Senin, terkait perkembangan paparan COVID-19 di tataran global, jumlah kasus konfirmasi di Indonesia mencapai 5.197.505.

Untuk jumlah korban meninggal dunia akibat virus corona mencapai 146.365 orang.

Sedangkan, untuk angka kesembuhan yakni 4.514.782 orang.

Sementara itu, WHO juga memperingatkan soal penurunan kasus global.

WHO mengatakan penurunan mungkin terjadi karena penurunan tingkat pengujian di seluruh dunia, dalam pernyataan pers pekan lalu.

Baca Juga: Saat Omicron Kian Merajalela, 2,4 Juta OrangIndonesiaHarus Ulangi Vaksinasi Dosis 1, Padahal Negara IniSaja Sudah Siapkan Vaksin Booster Kedua

Baca Juga: Bak Tak Sabar untuk Menyerbu Usai Luhut Bebaskan Karantina, Kasus 'Son oF Omicron' Melonjak di Negara-negara Tetangga, Mulai Dominan Gara-gara Sifatnya Ini

Pemimpin Teknis Covid-19 WHO, Maria Van Kerkhove mengatakan, hal ini mungkin tidak mencerminkan jumlah kasus global sesungguhnya yang dilaporkan dan penyebaran virus sebenarnya.

Dia mengatakan, "Kita perlu berhati-hati dalam menafsirkan tren penurunan ini secara berlebihan."

Dia mengatakan kekhawatiran yang lebih besar adalah peningkatan kematian yang dilaporkan akibat Covid-19 selama enam minggu berturut-turut.

Wilayah Mediterania Timur WHO, yang mencakup Timur Tengah, melaporkan kematian paling banyak, disusul Pasifik Barat.

Pernyataan ini disampaikan di tengah banyaknya negara-negara yang melakukan pelonggaran Covid-19.

Beberapa malah menghilangkan protokol kesehatan meski angka vaksinasi masih rendah, seperti Republik Dominika.

WHO juga menganggap gelombang Omicron belum mencapai puncaknya.

Kenaikan justru terjadi di wilayah Asia Timur akibat imlek dan Oseania.

Baca Juga: Hemat Uang Ga Perlu Ke Salon Lagi Biar Punya Rambut Badai, Gunakan Saja Air Perasan Jeruk Nipis Ini Sebelum Keramas, Pasti Bakal Dilirik Orang!

Baca Juga: Bak Seolah Bocorkan Situasi Asli di Ukraina, Tentara Rusia Terciduk Panik Seolah sedang Berperang Ketika tengah Siaran dengan Wartawan

Memang beban kasus turun di Eropa. Namun kasus masih meningkat di beberapa bagian Eropa, termasuk di Slovakia, Latvia, dan Belarus.

Kenaikan tertinggi malah terjadi di Rusia. Kasus baru telah meningkat sebesar 79% selama dua minggu terakhir, menurut Pusat Sains dan Teknik Sistem di Universitas Johns Hopkins.

Baca Juga: Saat Seisi Bumi Ketar-ketir dengan Situasi di Ukraina, Siapa Sangka Taiwan Juga Sedang Memanas, China Kerahkan Pasukan di Darat, Laut, dan Udara?

Baca Juga: Jelas Amerika Ketar-ketir, Pejabat Militer AS pun Mengakui China Bisa Mengungguli Superioritas Udara AS pada Tahun 2035

Artikel Terkait