Find Us On Social Media :

Saat Omicron Kian Merajalela, 2,4 Juta Orang Indonesia Harus Ulangi Vaksinasi Dosis 1, Padahal Negara Ini Saja Sudah Siapkan Vaksin Booster Kedua

By Mentari DP, Minggu, 20 Februari 2022 | 16:00 WIB

Kasus virus corona di Indonesia.

Intisari-Online.com - Sudah memasuki bulan Februari 2022, kasus virus corona malah melonjak tajam.

Indonesia termasuk negara yang melaporkan lonjakan kasus virus corona.

Ini terjadi setelah varian Omicorn dikonfirmasi masuk ke Indonesia pada akhir tahun 2021.

Bahkan jumlah kasusnya lebih parah daripada gelombang kedua virus corona yang dikarenakan varian Delta.

Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kasus virus corona di Indonesia bertambah 59.384 kasus per Sabtu (19/2/2022) pukul 12.00 WIB.

Dengan begitu, maka kasus positif Covid-19 di Indonesia menjadi 5.149.021 kasus.

Ada beberapa langkah pencegahan yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk menghadapi varian Omicron.

Salah satunya dengan melakukan vaksinasi kepada masyarakat.

Dimulai dengan vaksinasi tahap 1 dan 2 untuk anak-anak di bawah usia 12 tahun dan vaksin booster bagi mereka yang sudah melakukan 2 tahap vaksin.

Baca Juga: Hampir Mengakhiri Kehidupan di Dunia, Beginilah Cara Umat Manusia Hadapi Pandemi Terburuk dalam Sejarah, Hanya Gunakan Trik Sederhana Ini

Baca Juga: Bak Tak Sabar untuk Menyerbu Usai Luhut Bebaskan Karantina, Kasus 'Son oF Omicron' Melonjak di Negara-negara Tetangga, Mulai Dominan Gara-gara Sifatnya Ini

Akan tetapi baru-baru ini Kemenkes menyebut ada orang Indonesia yang harus melakukan vaksinasi ulang.

Alasannya karena vaksinasi Covid-19 dosis pertamanya dianggap hangus.

Tak tanggung-tanggung, mereka yang harus melakukan vaksinasi ulang berjumlah 2,4 juta orang.

Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan Sitii Nadia Tarmizi. 

"Ada 2,4 juta (penerima vaksin Covid-19 dosis pertama yang harus mengulang)," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Jumat (18/2/2022). 

Mengapa mereka harus divaksin ulang?

Ada beberapa alasan.

Kata Nadia, salah satunya ketika mereka tidak juga mendapat dosis kedua setelah 6 bulan menerima dosis pertama.

Sebab ini bisa berpengaruh terhadap efikasi vaksin yang diterima. 

Padahal efikasi vaksin sangat diperlukan untuk melihat tingkat kemanjuran vaksin.

Apalagi dosis 1 masih 50 persen efikasinya.

Baca Juga: Semakin Tak Terbendung, Disebut Memiliki Tingkat Penularan yang Sangat Tinggi, Kasus Harian Varian Omicron Kian Mendekati Puncak Gelombang Delta, 3 Provinsi Ini Paling Rawan

Baca Juga: Varian Omicron Semakin Tak Terbendung, Kemenkes Beri Pesan Ini Jika Tak Sengaja Bertemu Dengan Pasien Omicron, Hati-hati!

Oleh karenanya, demi mendapatkan efikasi semana mestinya, maka mereka diminta untuk mengulang vaksinasi dosis pertamanya.

Saat Indonesia mau mengulang vaksin dosis 1, Amerika Serikat (AS) malah tengah mempertimbangkan dosis keempat vaksin Covid-19.

Menurut laporan Wall Street Journal, dosis keempat vaksin Covid-19 ini mungkin akan dilakukan pada musim gugur.

Saat ini, mereka telah meninjau berbagai aspek.

Termasuk data dosis booster kedua dari vaksin messenger RNA dari Pfizer dan mitra BioNTech dan vaksin dari Moderna. 

Vaksin booster Pfizer dan Moderna disebut-sebut sebagai vaksin terbaik yang bisa membantu memperkuat kekebalan tubuh melawan virus corona.

Sehingga diharapkan tambahan dua vaksin booster bisa memberikan perlindungan terhadap varian Omicron.

Hanya saja masih belum tahu apakah semua orang boleh menerima vaksin kedua booster atau hanya usia tertentu.

Baca Juga: Semakin Merajalela, Kemenkes Peringatkan Titik Puncak Virus Corona Varian Omicron di Indonesia Akan Segera Tiba, Diprediksi pada Bulan Ini

Baca Juga: Disebut Indonesia Sudah Masuki Gelombang Ke-3 Meski Terlihat Baik-baik Saja, Statistik Ini Malah Ungkap Situasi DKI Jakarta yang Sudah Sangat Kritis