Semakin Merajalela, Kemenkes Peringatkan Titik Puncak Virus Corona Varian Omicron di Indonesia Akan Segera Tiba, Diprediksi pada Bulan Ini

Mentari DP

Penulis

Kasus virus corona di Indonesia.

Intisari-Online.com - Memasuki bulan Februari 2022, kasus virus corona di Indonesia semakin merajalela.

Bahkan jumlah kasus virus corona di Indonesia hampir melonjak tajam di34 provinsi.

Per Kamis(10/2/2022), jumlah kasus harian Covid-19 di Indonesia menembus40.618 kasus hanya dalam 24 jam terakhir.

Dengan begini, maka total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai4.667.554 kasus.

Dari data itu, DKI Jakarta menjadi provinsi dengan kasus harian Covid-19 tertinggi di Indonesia.

Hampir ada11.090 kasus baru di Jakarta.

Bahkan jumlah kasus sudah meratadi seluruh kelurahan di DKI Jakarta.

Namun yang terbanyak berada di Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok Jakarta Utara.

Baca Juga: Disebut Indonesia Sudah Masuki Gelombang Ke-3 Meski Terlihat Baik-baik Saja, Statistik Ini Malah Ungkap Situasi DKI Jakarta yang Sudah Sangat Kritis

Baca Juga: OmicronMakin Merajalela di Indonesia, Rupanya Indonesia Kini Jadi Sorotan Dunia Karena Situasinya, Media Asing Ini Sampai MempertanyakanKemanjuran Vaksin Sinovac

Dilaporkan ada sebanyak 832 kasus di wilayah tersebut.

Melihat hal ini,Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi meminta warga Indonesia waspada.

Sebab ada kemungkinan puncak lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia terjadi di bulan depan.

Artinya puncak gelombang ke-3 virus corona yang disebabkan oleh varian Omicron bisa terjadi dalamdua sampai tiga pekan ke depan atau di awal Maret 2022.

Alasannya karena varian Omicron jauh menyerang lebih cepat dibanding varian Delta.

Jika puncak kasus varian Delta bisa mencapailebih dari 50.000 kasus, maka varian Omicron diprediksi bisa menembus 3 sampai 6 kali lipat.

Sebagai perbandinga,puncak kasus Delta di Indonesia terjadi pada pertengahan Juli 2021.

Baca Juga: Bikin Satu Indonesia Ketakutan, Hanya Dalam 1 Hari Kasus Covid-19Tembus 27.197, Peneliti ChinaBongkar Alasan Omicron Berkali-kali Lipat Lebih Menular, Ditularkan dari Hewan Ini

Baca Juga: Tembus10.185 Kasus Hanya dalam 24 Jam, Menkes dan Presiden Jokowi Beri Peringatan Keras, 'Indonesia Bisa Hadapi150.000 Kasus Covid-19 per Hari'

Pada saat itu, kasus harian di Indonesia pernah mencapai56.757 kasus pada 15 Juli 2021.

Namun pada akhir Juli, kasus Covid-19 di Indonesia mulai berkurang banyak hingga Desember 2021.

Meski begitu, Nadia menyampaikan beberapa berita baik.

Salah satunya, meski terjadi lonjakan kasus, jumlah tempat tidur yang ada terkendali.

Alasannya sebagian besar pasien Covid-19 varian Omicron mengalami gejala ringan atau tanpa gejala sekalipun.

Sehingga mereka yang alami gejala ringan dan tanpa gejala diperbolehkan melakukan isolasi mandi.

Stau boleh melakukanisolasi terpusat yang disediakan pemerintah.

Tapi jika pasien memiliki penyakitkomorbid,saturasi oksigen di bawah 95%, serta sudah lansia, maka mereka diwajibkan diisolasi di rumah sakit.

Baca Juga: 'Pede' BukaKembaliPintu Internasional Bali dengan Dalih Bangkitkan Ekonomi, Menkes Sebut 5 Pasien Omicron Meninggal hingga Jumlah Kasus OmicronBisa Kali Lipat di Atas Delta!

Baca Juga: Kini Bikin Satu Indonesia Ketar-ketir dengan Ancaman Gelombang Ketiga, Terkuak Selain Omicron, 'Anak dari Omicron' Juga Sudah Masuk Indonesia, Peneliti Ungkap Bahaya Mutasi Ini

Artikel Terkait