Find Us On Social Media :

Bak Mimpi Buruk Bagi Roma, Inilah Spartacus, Mantan Gladiator dan Budak Romawi yang Pimpin Pemberontakan 100.000 Budak Demi Sebuah Kebebasan, Jadi Inspirasi Kaum Revolusioner

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 16 Februari 2022 | 13:15 WIB

Spartacus, dalam sebuah film serial Netflix.

Intisari-Online.com – Tidak banyak yang diketahui tentang tahun-tahun awal Spartacus.

Namun, dia diperkirakan lahir di Thrace (wilayah Balkan sekarang) dan diperkirakan dia  berada dalam pasukan tentara Romawi.

Dia dijual sebagai budak dan dilatih di sekolah gladiator di Capua, utara Napoli.

Lalu, Spartacus melarikan diri pada 73 SM dan berlindung di dekat Gunung Vesuvius, di mana terdapat sejumlah besar budak melarikan diri lainnya dan bergabung dengannya.

Pemberontakan mereka kemudian dikenal sebagai Perang Budak Ketiga, atau Perang Gladiator.

Spartacus memimpin pasukan budak yang melarikan diri, diperkirakan mencapai 100.000 orang.

Dia mengalahkan serangkaian serangan Romawi dengan menggunakan taktik yang sekarang disebut sebagai perang gerilya.

Pada tahun 72 SM Spartacus dan pasukannya bergerak ke utara menuju Galia (istilah Romawi untuk wilayah yang meliputi Prancis, Negara-negara Rendah, dan Italia utara).

Baca Juga: Arena Gladiator Romawi Berumur 1.800 Tahun Ini Ditemukan Para Arkeolog di Turki, Tempat Wisatawan Berikan Taruhan pada ‘Tontonan Berdarah’

 Baca Juga: Dibenci Sebagai Budak, Terpinggirkan Secara Sosial, Dipisah dalam Kematian, Inilah 5 Gladiator Teratas pada Masa Kekaisaran Romawi

Mereka melawan serangan dari pasukan Romawi, tetapi kemudian berbelok ke selatan.

Pada akhir 72 SM, mereka berkemah di Renium (sekarang Reggio di Calabria), kemungkinan berniat untuk pergi ke Sisilia.