Seperti pekerjaan lainnya, pelacur juga diwajibkan membayar pajak penghasilan.
Biasanya mereka yang menjadi pelacur awalnya adalah seorang budak atau wanita asing dengan hak terbatas tetapi diizinkan untuk mencari nafkah.
Pornai bisa memilih untuk bekerja di rumah bordil, tetapi mereka juga dapat menawarkan jasa mereka di jalanan.
Mereka bahkan punya cara menjajakan diri dengan unik yakni menggunakan sandal.
Mereka akan meninggalkan sandal bertuliskan 'ikuti saya' di jalanjalan untuk memikat pendatang baru ke daerah-daerah tertentu di kota.
Ada juga pelacur kelas atas, yang disebut "hetairai," yang diterjemahkan menjadi "pendamping wanita," dan perbedaannya adalah bahwa hetairai dididik dengan baik dengan bakat dalam seni.
Kebanyakan mereka adalah pelacur dari kelas atas.
Laki-laki juga dilacurkan, dan mereka disebut pornoi.
Meskipun mereka menawarkan jasanya kepada wanita, lebih sering bagi mereka untuk melayani pria juga dan setingnya yang lebih tua.
(*)