Find Us On Social Media :

Pantas Saja Barat Sampai Keteteran Menghadapi Kecerdikan Vladimir Putin, Begini Trik Licik Vladimir Putin Untuk Memaksa Barat Mau Menerima Syarat Mutlak Rusia Ini

By Afif Khoirul M, Kamis, 10 Februari 2022 | 15:41 WIB

(Ilustrasi) Vladimir Putin - Konflik Ukraina vs Rusia

Intisari-online.com - Ketegangan antara Rusia dan Barat atas Ukraina mungkin berlarut-larut, tidak pernah berakhir, tergantung pada keputusan satu orang, yang dikatakan memiliki inisiatif.

Menurut surat kabar Amerika The New York Times, Putin menjadi semakin tegas, mengambil inisiatif dalam strategi membalikkan upaya Ukraina untuk beralih ke Barat.

Bahkan tanpa menyerang Ukraina musim dingin ini, Putin telah menegaskan bahwa dia tidak akan mundur sampai dia mencapai tujuannya dengan AS dan Barat.

Surat kabar Amerika mengatakan bahwa pengaruh Rusia di Eropa Timur tidak terbantahkan.

Solusi diplomatik untuk ketegangan Ukraina bisa berlama-lama, menghabiskan sumber daya dan perhatian Barat selama berbulan-bulan.

Setiap kali Presiden Prancis Emmanuel Macron atau para pemimpin AS dan Barat memperingatkan sanksi terhadap Rusia, Putin merespons dengan menyatakan kesiapannya untuk berdialog.

Tetapi ketika Barat ingin berdialog, Putin menuntut agar mereka setuju dengan proposal keamanan Rusia, bahkan memperingatkan risiko konflik antara Rusia dan negara-negara aliansi militer NATO.

"Saya memperkirakan bahwa ketegangan Ukraina akan berlanjut, setidaknya sepanjang 2022," kata Andrei Sushentsov, dekan sekolah hubungan internasional di MGIMO, universitas elit Moskow di bawah Kementerian Luar Negeri Rusia.

Baca Juga: Tidak Terima Senjata Canggih Mereka Kalah dengan Milik China, AS Beberkan Jeleknya Rudal Hipersonik China, Benarkah Pengubah Permainan Dalam Perlombaan Senjata Tiga Gurita Raksasa Dunia?

Baca Juga: Gantungkan Kekuatan Militer Pada Pertahanan Hipersonik, Rudal Andalan Amerika Serikat Ini Malah Justru Kalah Telak Melawan Senjata Rusia dan China

Sushentsov menggambarkan ketegangan saat ini hanya sebagai langkah pertama dalam strategi Rusia untuk memaksa Barat menyetujui arsitektur keamanan baru di Eropa Timur.

Tujuan Putin adalah untuk menjaga risiko perang pada tingkat yang moderat, sehingga memaksa Barat untuk menemukan cara untuk bernegosiasi, kata Sushentsov.