Namun, Permaisuri Chen tetap menghubungi seorang wanita bernama Chu Fu. Wanita ini pula nantinya juga menjadi saksi dalam persidangan Permaisuri.
Pada akhirnya istana menyadari bahwa Permaisuri mempraktikkan sihir, dan Chu Fu mengaku bahwa Chen Jiao berlatih sihir cinta dengan menyiapkan ramuan, memaku boneka voodoo Kaisar dan dirinya sendiri yang menggambarkan tindakan seksual, dan lainnya.
Ketika Permaisuri dituduh, eksekusinya diharapkan, tetapi nasib membawa sesuatu yang berbeda.
Permaisuri Chen tak dieksekusi, tetapi digulingkan dari posisinya pada 130 SM dan diasingkan dari ibu kota.
Dia menghabiskan sisa hidupnya di bawah tahanan rumah di Istana Gerbang Panjang, di mana dia meninggal 20 tahun kemudian sebagai wanita kesepian.
Sementara nasib tragis menimpa Chu Fu dengan sekitar 300 orang lain yang terlibat dalam praktik magis Permaisuri. Mereka semua dieksekusi.
Legenda mengatakan Permaisuri Chen dari Wu adalah seorang penyihir Cina yang kuat.
Orang-orang yang mempraktikkan ilmu sihir di Tiongkok saat ini masih menganggapnya sebagai nenek moyang mereka.
(*)