Intisari-online.com - Pertemuan Presiden China Xi Jinping dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Beijing pada 4 Februari mewakili hubungan Rusia-China yang paling dekat dalam tujuh dekade.
Saat itu Putin memuji hubungan "yang belum pernah terjadi sebelumnya" antara kedua negara.
Dalam pernyataan bersama, kedua pemimpin mengeluarkan pesan menentang kegiatan ekspansif NATO di Eropa Timur.
Ini adalah pertama kalinya China secara terbuka mengambil sikap terhadap konflik Ukraina.
Namun menurut pengamat, China di satu sisi mendukung Rusia, di sisi lain masih berjabat tangan dengan Ukraina, baik untuk kepentingan ekonomi maupun teknologi militer.
Terletak di pantai Laut Hitam, Ukraina adalah pintu gerbang perdagangan antara Eropa dan Asia, dan merupakan salah satu pusat Inisiatif Sabuk dan Jalan China.
Pada 2013, Ukraina mulai mengekspor jagung ke China, pada 2019 menjadi pemasok terbesar, menyumbang 80% dari impor China.
Juga pada 2019, China melampaui Rusia untuk menjadi mitra ekonomi terbesar Ukraina. Pada tahun 2020, kereta api barang antara Ukraina dan China akan mulai beroperasi.
Selain itu, China merupakan pembeli terbesar peralatan militer dan teknologi senjata dari Ukraina.
Kiev mewarisi sejumlah besar teknologi militer dari era Soviet, karena kesulitan ekonomi, ia menjual beberapa rahasia teknologi ke luar negeri, terutama ke Beijing.
Source | : | 24h.com.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR