Find Us On Social Media :

Jangan Keseringan Minum Parasetamol Tiap Kali Demam Jika Punya Hipertensi, Ternyata Ancaman Ini Mengintai Anda

By May N, Selasa, 8 Februari 2022 | 16:43 WIB

Parasetamol untuk obat penurun panas.

Prof. James Dear, Kepala Farmakologi Klinis di University of Edinburgh menyampaikan, studi dengan jelas menunjukkan parasetamol adalah obat yang paling banyak digunakan di dunia.

“Dokter dan pasien bersama-sama harus mempertimbangkan risiko dengan manfaat dari resep parasetamol jangka panjang, terutama pada pasien yang berisiko penyakit kardiovaskular," kata Dear.

“Singkatnya, kami telah menunjukkan bahwa dua minggu pengobatan dengan parasetamol meningkatkan tekanan darah pada pasien yang memiliki tekanan darah tinggi.”

Sementara itu dr. Iain MacIntyre selaku peneliti utama sekaligus konsultan farmakologi klinis dan nefrologi di NHS Lothian mengungkapkan hal yang berbeda.

“Ini bukan tentang penggunaan parasetamol jangka pendek untuk sakit kepala atau demam, yang tentu saja baik-baik saja," ujar Iain.

Dia menjelaskan, risiko baru ditemukan bagi orang yang meminum parasetamol secara teratur dalam jangka panjang, biasanya untuk nyeri kronis.

Baca Juga: Apakah Parasetamol untuk Semua Jenis Obat Penurun Panas? Baca Ini!

Baca Juga: Jangan Mau Ketergantungan Obat Seumur Hidup, Rupanya 2 Penyakit Kronis Bisa Diatasi Hanya dengan Rutin Konsumsi Bawang Putih Kukus, Nyesel Kalau Tidak Coba dari Sekarang

Studi ini mendapati setelah seseorang berhenti minum parasetamol, tekanan darah kembali seperti pada awal penelitian.

Di sisi lain, para peneliti mengatakan, mereka tidak memiliki jumlah yang akurat di Inggris soal orang-orang yang menggunakan parasetamol jangka panjang, sekaligus yang memiliki tekanan darah tinggi.

Namun diperkirakan 1:3 orang dewasa di Inggris tekanan darahnya meningkat seiring bertambahnya usia.

Sementara 1:10 orang di Skotlandia, yang menjadi tempat penelitian dilakukan, mengonsumsi parasetamol secara teratur dan angkanya kemungkinan serupa di tempat lain.