Find Us On Social Media :

Pantas Laris Manis Banyak Pembelinya Seperti Barat, Ternyata Ini Dia Alasan Senjata China Lebih Diminati, Meski Punya Kekurangan yang Bikin Barat Geleng-Geleng Kepala Ini

By Afif Khoirul M, Senin, 7 Februari 2022 | 13:59 WIB

Foto senjata militer China yang ditemukan rusak saat digunakan.

Meskipun mengumpulkan lebih banyak senjata modern dalam beberapa tahun terakhir, China masih memiliki persediaan besar peralatan tua dan ketinggalan jaman yang menggunakan teknologi era Soviet.

Bahkan beberapa sistem persenjataan modern China didasarkan pada restrukturisasi produk pesaing.

Oleh karena itu, dapat dimengerti jika banyak orang berpikir bahwa militer China dibangun dengan senjata kloning.

Pendekatan ini memungkinkan China untuk tetap kompetitif di pasar dunia, sementara juga menghemat waktu dan uang yang seharusnya dihabiskan untuk mengembangkan produknya sendiri.

China memiliki versi pesawat tempur yang sangat mirip dengan pesawat tempur Amerika modern seperti F-35 Joint Strike Fighter Lockheed Martin, X-47B Northrop Grumman, di mana Shenyang J-31 (FC-31) identik dengan F-35.

Beberapa teknologi yang digunakan dalam desain diyakini telah diperoleh melalui kampanye spionase cyber agresif China.

Pejabat pertahanan AS juga menduga bahwa China telah membuat kemajuan teknis yang berharga dengan membuat kesepakatan rahasia dengan sekutu AS yang telah membeli senjata AS.

Baca Juga: Bukan Mitos Belaka, Cerita Tentang Vampir China Ternyata Benar-benar Nyata, Semua Berawal dari Kisah Kuno Dinasti Qing Ini

Baca Juga: Nafsu Bagai Kuda Tapi Tenaga Sekuat Ayam, Kaisar China Penggila Wanita Ini Koleksi 3.000 Selir Sebagai Pemuasnya, Tapi Hidupnya Berakhir Tragis Gara-Gara Overdosis Obat Kuat

Hal ini dikatakan menjadi alasan AS memutuskan untuk tidak menjual pesawat tempur siluman F-22 Raptor.

Dalam "permainan kloning" ini, China juga tidak meninggalkan Rusia. Setelah pembubaran Uni Soviet, Rusia membutuhkan uang dan mengorganisir penjualan pesawat tempur Su-27 canggih.

Analis mengatakan bahwa China membeli 24 pesawat tempur ini dan kemudian bernegosiasi untuk mendapatkan lisensi untuk merakit lebih banyak pesawat di negara itu menggunakan komponen yang diimpor dari Rusia.