Kerajaan yang kuat akan memaksa kerajaan yang lemah untuk tunduk dan mengakui kedaulatannya melalui cara damai ataupun ekspedisi militer.
Sriwijaya dan Majapahit mampu menguasai wilayah yang luas di Nusantara berkat kekuatan politik dan militernya.
Selain melalui kekuatan politik dan militer, kekuatan dagang, budaya, dan bahasa juga berperan dalam proses integrasi wilayah Nusantara.
3. Komoditas yang menarik
Pengaruh budaya seperti China, India, dan Nusantara menjadi salah satu penyebab Sriwijaya dan Majapahit melakukan integrasi.
Pengaruh berbagai kebudayaan tersebut membuat banyaknya komoditas dari berbagai wilayah di sekitar Selat Malaka, yang saat itu menjadi pusat perdagangan internasional.
Jalur perdagangan tersebut semakin berkembang pesat seiring berjalannya waktu hingga mampu menghubungan perdagangan di Laut Jawa hingga Maluku.
Komoditas perdagangan yang paling terkenal dari zaman kuno Hindu-Buddha hingga masa kedatangan bangsa Eropa selalu sama, yaitu rempah-rempah.
Baca Juga: Mengapa Kerajaaan Sriwijaya Disebut sebagai Kerajaan Maritim? Simak Penjelasan Berikut Ini
(*)