Find Us On Social Media :

Bak Jadi Bahasa Resmi yang Dipakai Kerajaan Kuno di Indonesia, Terkuak Ternyata Begini Asal-Usul Huruf Pallawa dan Bahasa Sansekerta Bisa Sampai ke Indonesia

By Afif Khoirul M, Rabu, 2 Februari 2022 | 14:24 WIB

Prasasti Kawali atau Prasasti Astanagede, peninggalan Kerajaan Pajajaran.

"Prasasti India di Kamboja merupakan korpus terbesar dan terpenting di antara prasasti ekstra-India dalam bahasa Sanskerta," tulis Richard Salomon dalam bukunya Indian Epigraphy: A Guide to the Study of Inscriptions in Sanskrit, Prakrit, and the Other Indo-Aryan.

"Mereka berjumlah ratusan, termasuk beberapa yang sangat panjang dan berkisar dari sekitar abad kelima atau keenam hingga ketiga belas atau keempat belas," katanya.

"Sebagian besar dalam bahasa Sansekerta, termasuk banyak bilingual Sansekerta dan Khmer, selain banyak prasasti dalam bahasa Khmer saja, beberapa prasasti terlambat dalam bahasa Pali," tambahnya.

Prasasti tertua dalam aksara Khmer yang ditemukan di Kamboja berasal dari tahun 611 M.

Aksara, yang dikembangkan dari Pallawa, kemudian menyebar ke seluruh Kekaisaran Khmer ke Delta Mekong, ke bagian-bagian modern Laos dan Thailand.

Prasasti Sansekerta di Laos merinci insiden dari masa lalu Khmer negara itu.

Baca Juga: Ini Dia Sumber Sejarah Kerajaan Majapahit Dari Dalam dan Luar Negeri

Baca Juga: Sejarah Kerajaan Kutai: Alasan Aswawarman Disebut sebagai Wangsakarta dari Kerajaan Kutai

"Catatan awal yang menarik (abad ke-5 M) adalah prasasti Vat Luong Kau dari Raja Devanika, yang mencatat fondasi tirtha Kurukshetra baru," tulis Salomon.

Aksara Khmer digunakan di Thailand tengah dan utara hingga digantikan oleh aksara Sukhothai, yang kemudian berkembang menjadi aksara Thailand modern.

Beberapa prasasti Khmer dan Sansekerta yang terkenal dari Kerajaan Khmer ditemukan di situs arkeologi di Thailand.

"Catatan yang sangat penting dari kelas ini adalah prasasti Sdok Kak Thom dwibahasa (Sansekerta dan Khmer) dari Udayaditya Varman, yang menceritakan secara rinci sejarah keluarga imam terkemuka dan hubungan mereka dengan raja-raja kontemporer selama dua setengah abad," menurut ke Salomon.