Gunung Hejo tersebut terletak di kilometer 97 Tol Cipularang, adalah petilasan Prabu Siliwangi untuk bertapa dan melakukan meditasi.
Seperti yang diungkapkan Om Hao dalam kanal YouTube Kisah Tanah Jawa, meski sosok tersebut masih simpang siur, tetapi dari penglihatan mata batinnya, Macan Lodaya adalah sosok besar yang setia.
“Dan secara energi spiritual, ada harimau besar berdiri di sini sekarang. Sosok macan secara nyata dan memiliki energi metafisik tak kasat mata,” tuturnya.
“Ukurannya berbeda dengan macan yang biasa, dia dua kali ukurannya. Besar banget, macan putih,” sambungnya.
Menurut legenda Kerajaan Pajajaran, Macan Lodaya memang memiliki keunikan yang tidak ditemukan pada macan lainnya.
Selain tubuhnya yang besar, menurut Om Hao, sosok Macan Lodaya tidak menginjakkan kakinya di tanah saat berlari.
“Saya lihat Macan Lodaya menjadi tunggangan Eyang Prabu Siliwangi dan macan ini tidak serta merta jalan di tanah, tapi juga bisa melayang gitu,” ucapnya.
Bukan hanya Macan Lodaya saja, di petilasan Prabu Siliwangi di Gunung Hejo juga disebut ada sosok astral lain, yaitu sosok yang memakai baju serba putih, sorban putih, dan jenggot putih.
Bersama Macan Lodaya, sosok tersebut juga dikatakan bertugas menjaga area petilasan Prabu Siliwangi.
(*)