Find Us On Social Media :

China Kecolongan Lagi, Pengkhianat dari China Ini Bocorkan Data Rahasia Rudal Hipersonik yang Ditakuti Barat, AS dan Inggris Langsung Kegirangan

By Tatik Ariyani, Rabu, 26 Januari 2022 | 09:05 WIB

Rudal hipersonik China DF-17

Alasan ilmuwan ini, yang diyakini berusia 30-an, melarikan diri ke Barat adalah karena dia tidak senang karena promosinya ditolak.

Setelah itu, dia melakukan kontak dengan aset intelijen Inggris di Hong Kong tahun lalu.

Dia kemudian mengungkapkan bahwa dia memiliki informasi mendalam tentang kendaraan luncur hipersonik China.

Pembelot tersebut menuntut agar dia, bersama istri dan anaknya, diberikan suaka karena dia sadar bahwa China akan menghukumnya dengan hukuman mati jika rencana itu diketahui.

Baca Juga: Amerika Ikut Kepanasan, Tak Cukup NATO yang Jorjoran Kirim Militernya ke Ukraina, Amerika Disebut Siap Kerahkan 8.500 Tentaranya ke Ukraina, Putin Ketar-Ketir?

Baca Juga: Cara Menghitung Weton Berdasarkan Tanggal Lahir Digabungkan dengan Penanggalan Jawa

Setelah melakukan kontak dengannya, badan intelijen Inggris MI6 mengerahkan tim tiga orang yang terdiri dari dua perwira intelijen dan seorang spesialis teknis ke Hong Kong. Agen mata-mata AS CIA juga turut mengawasi.

Express mencatat bahwa para penyelidik awalnya khawatir tentang ilmuwan itu sebagai suruhan Beijing.

Namun, selama proses verifikasi kredensialnya, ilmuwan tersebut mulai mengungkapkan detail tertentu tentang perkembangan hipersonik terbaru di China.

Akhirnya, rencana pelarian dilakukan yang melibatkan ilmuwan tersebut dan keluarganya yang bepergian ke bekas koloni Inggris menggunakan rute khusus dan diangkut ke lokasi yang aman oleh tim MI6 dari sana.

Pelarian teknisi ini dari China telah memungkinkan Inggris dan AS untuk mempercepat program pertahanan terhadap penggunaan rudal hipersonik.

Sumber mengatakan kepada Express bahwa dibutuhkan waktu hingga dua tahun bagi China untuk mengubah sistemnya dan "membuat intelijen ini tidak efektif".

Sebagian besar informasi teknis yang ditawarkan oleh ilmuwan dibawa di kepalanya, dan menariknya ia juga menyelundupkan data teknis.

Pembelotan ini mungkin datang sebagai keuntungan berharga bagi Inggris dan AS, yang tidak hanya cukup khawatir tentang peningkatan kecakapan China dalam pengembangan senjata hipersonik, tetapi juga telah diganggu oleh upaya spionase China di dalam perbatasan mereka.

Baca Juga: Cara Menghitung Weton Berdasarkan Tanggal Lahir Digabungkan dengan Penanggalan Jawa

Baca Juga: Lukisan Vulgar Jadi Bukti Kebejatannya sebagai Kaisar Roma, Inilah Tiberius Caesar Kaisar Roma yang Doyan Jadikan Anak-anak Koleksi Pemuas Nafsunya