Find Us On Social Media :

Bukan Karena Angkatan Lautnya yang Kuat, Ternyata Dengan Meminta Bantuan Kelompok Ini Kerajaan Sriwijaya bisa Merajai Lautan Asia Tenggara, Keberadaanya Konon Masih Ada Hingga Kini

By Afif Khoirul M, Selasa, 25 Januari 2022 | 14:31 WIB

Orang Bajau, yang tahan menyelam lebih lama dari manusia lain.

Namun, ketika negara modern muncul, pengembara laut menjadi semakin terpinggirkan dan dimiskinkan, menyusul putusnya kerjasama lama dengan komunitas berbasis darat.

Saat ini pengembara laut di Myanmar berjumlah sekitar 2000 orang.

Dalam beberapa tahun terakhir, mereka menghadapi migrasi ribuan nelayan Burma ke selatan ke kepulauan Mergui, yang telah menyaksikan perkembangan besar dalam operasi penangkapan ikan dan fasilitas wisata.

Kini, Suku Bajau yang merupakan komunitas pengembara laut terbesar di dunia masih dapat ditemui di beberapa dusun dan desa yang tersebar di sepanjang pantai Indonesia, Filipina dan Malaysia.

Baca Juga: Majapahit Malah Tak Masuk Daftar, 4 Kerajaan Asal Indonesia Ini Masuk Kerajaan Terlama di Dunia, di Antaranya Ada Kerajaan-kerajaan Islam Ini

Baca Juga: Kisah Kerajaan Sriwijaya Bikin Geram Kerajaan India Sampai Menyebabkan Peperangan, Penyebabnya Cuma Perkara Hubungan Sriwijaya dan China Ini

Di Laut Sulu antara pulau Kalimantan dan Filipina Selatan, pemberontakan yang dipimpin oleh kelompok pemberontak Abu Sayyaf pernah membawa Angkatan Laut Indonesia dan Filipina ke wilayah tersebut.

Jam malam telah diberlakukan yang membatasi pergerakan di kedua negara, tetapi juga untuk pengembara Bajau.

Pihak berwenang Indonesia telah merelokasi beberapa orang Bajau di pulau-pulau kecil.

Saat ini, banyak dari mereka yang tinggal di rumah panggung kecil, terpapar cuaca buruk, dan rawan diserang bajak laut.

Nasib mereka serupa dengan sejumlah komunitas tradisional di Indonesia dan Malaysia, di mana para pembuat kebijakan pemerintah pusat berusaha untuk memisahkan komunitas dari cara hidup tradisional, dan menempatkan mereka di perumahan permanen.