Find Us On Social Media :

Apa Faktor Penyebab Majapahit Menjadi Kerajaan Besar Agraris dan Perdagangan?

By Muflika Nur Fuaddah, Jumat, 21 Januari 2022 | 18:53 WIB

Raden Wijaya, pendiri Majapahit.

Melansir Kompas.com, kondisi alam di sekitar kawasan kerajaan sangatlah subur sehingga tidak mengherankan jika komoditas pertanian Majapahit sangatlah melimpah.

Dalam jurnal yang berjudul Canggu: Pelabuhan Sungai Masa Majapahit Abad XIV-XVI karya Mawardi Purbo Sanjoyo, dituliskan jika Majapahit bisa memanen padi sebanyak dua kali dalam kurun waktu satu tahun.

Selain padi, Kerajaan Majapahit juga memiliki komoditas lainnya berupa semangka, kelapa dan manggis.

Kunci utama keberhasilan tani di Majapahit ialah pemeliharaan sawah serta ladang yang dilakukan sebaik mungkin.

Lantas, apa yang menjadi faktor utama Kerajaan Majapahit sebagai kerajaan besar agraris?

Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), faktor utama ini dipengaruhi oleh lokasi kerajaan berada di kawasan yang memiliki tanah subur.

Baca Juga: Pengaruh Budaya Hindu-Buddha dari India dan Islam dari Gujarat dan Persia, yang Wariskan Puing-puing Kerajaan Sriwijaya, Majapahit, dan Kutai, Suku Lamaholot pun Miliki Tradisi Kerukunan Beragama

 Baca Juga: Sejarah Berdirinya Kerajaan Samudera Pasai yang Berkuasa dari Abad ke-13 hingga Abad ke-16

Selain terletak di kawasan Sungai Brantas, Kerajaan Majapahit juga terletak di daerah yang memiliki banyak gunung berapi, seperti Gunung Semeru, Gunung Kediri dan Gunung Wilis.

Tanah subur ini membuat penduduk Majapahit bisa dengan mudah bercocok tanam dan memanen hasilnya.

Saat itu, hasil utama Majapahit ialah padi, lada, cengkeh, pala dan kapas.