Namun bagi Gajah Mada meminta Hayam Wuruk menjemput Dyah Pitaloka akan menurunkan derajat kewibawaan kerajaan Majapahit.
Menurut Gajah Mada, Dyah Pitaloka harus dibawa menghadap Hayam Wuruk menjadi putri boyongan seperti pertanda menyerah.
Hal ini justru membuat Manggala dari Pasundan marah dan terjadilah perselisihan sehingga terjadi perang di tengah alun-alun Bubat.
Semua Manggala dari Pasundan tewas di medan pertempuran, termasuk raja Pasundan.
Hal ini membuat sedih Dyah Pitaloka yang kemudian memilih bunuh diri.
Raja Hayam Wuruk begitu sedih mendengar wanita yang sangat ia cintai bunuh diri.
Sakit hatinya membuat tubuhnya sakit dan akhirnya ia meninggal.
Raja dengan ratusan selir
Karena Hayam Wuruk tidak memiliki pasangan maka Hayam Wuruk tidak memiliki keturunan.
Itulah sebabnya memiliki pasangan penting untuk melanjutkan kerajaan dan kekuasaan, seperti yang dilakukan oleh beberapa raja Majapahit sebelumnya.