“Terkait dengan Kazakhstan, kekhawatiran Putin diperbesar mengingat perbatasan yang luas dan keropos antara Rusia dan Kazakhstan."
"Tetapi juga karena Kazakhstan sejauh ini menjadi penyangga yang relatif stabil antara Rusia dan negara-negara Asia Tengah yang secara berkala bergejolak."
"Misalnya di Afghanistan."
Dr Nilsson menambahkan bahwa Putin mungkin telah mempertimbangkan potensi efek domino dari gerakan perbedaan pendapat yang semakin besar di Kazakhstan.
Di mana Putin takut bagaimana pemberontakan Kazakhstan dapat terjadi di tempat lain di wilayah bekas Uni Soviet atau bahkan di Rusia sendiri.”
Oleh karenanya, Putin berusaha semaksimal mungkin tidak akan ada protes serupa terjadi di negara-negara bekas Uni Soviet di dekatnya.
Hingga saat ini, lebih dari 160 orang tewas dan lebih dari 8.000 oran ditangkap.
Ini karena terjadi perbedaan pendapat ketika aksi protes itu dipadamkan oleh pasukan paramiliter Rusia.
Sebab Presiden Tokayev menyebutnya sebagai "upaya kudeta".
"Menjadi jelas bahwa tujuan utamanya adalah untuk merusak tatanan konstitusional dan untuk merebut kekuasaan," ungkap Presiden Tokayev.