Alih-alih Rusia bisa maju sekarang, waktu yang menguntungkan dimundurkan ke Februari.
Kemudian Rusia harus bertindak cepat karena ketika musim semi datang di bulan Maret, lumpur akan muncul lagi.
Di masa lalu, di satu sisi, AS telah mengirim pesawat pengintai untuk memata-matai medan perang Rusia di perbatasan dengan Ukraina.
Di sisi lain, berkat ahli meteorologi untuk memprediksi situasi cuaca, dari mana dimungkinkan untuk menentukan kapan Rusia bisa menyerang.
Namun, Jeffrey Edmonds, mantan perwira Angkatan Darat AS dan analis CIA, mengatakan kepada Business Insider bahwa "faktor alam dapat membuat kampanye militer menjadi sulit, tetapi bukan penghalang utama.
"Cuaca saja tidak dapat mencegah Rusia membatalkan operasi militer," kata Edmonds.
"Kampanye Rusia mungkin lebih lambat dari yang diharapkan, tetapi Moskow tahu bagaimana mengatasi rintangan," tambahnya.
"Jika Rusia ingin menyerang, lumpur tidak akan mampu menghentikan mereka," tambah Edmonds.
Menurut New York Times, Rusia belum bergerak untuk menambah sejumlah besar pasukan ke perbatasan dengan Ukraina.
Namun helikopter dan pesawat militer Rusia yang ada di perbatasan tidak menunjukkan tanda-tanda akan pergi.
Selama negosiasi 10.1 di Jenewa (Swiss), AS memperjelas posisinya untuk meminta Rusia menarik pasukannya "jika memang Moskow tidak berniat menyerang".
Sebaliknya, Rusia menuntut agar AS dan NATO menyetujui proposal keamanannya, termasuk mencegah Ukraina bergabung dengan NATO dan menghentikan ekspansi ke timur.