Find Us On Social Media :

Dapat Keuntungan dari Dendam Sriwijaya, Inilah Kerajaan Kecil yang Sukses Porak-porandakan Kerajaan 'Atasannya', Jadikan Mataram Kuno Lautan Darah

By Khaerunisa, Selasa, 11 Januari 2022 | 15:50 WIB

Prasasti Pucangan, yang menceritakan peristiwa Pralaya Medang.

Intisari-Online.com - Mataram Kuno dikenal sebagai kerajaan Hindu-Buddha yang berdiri di Jawa Tengah bagian selatan pada abad ke-8, dan pindah ke Jawa Timur pada abad ke-10.

Ketika berpusat di Jawa tengah, diperkirakan kerajaan ini berada di Bhumi Mataram (sebutan lama untuk Yogyakarta).

Pusat kerajaannya mengalami beberapa kali perpindahan, hingga sampai ke Jawa Timur yang kemudian dikenal sebagai Kerajaan Medang atau Medang Kamulan.

Mpu Sindok disebut sebagai sosok yang memindahkan pusat pemerintahan Mataram Kuno ke Jawa Timur, dengan ibukotanya berada di Watugaluh, yang sekarang berada di dekat Jombang di tepi Sungai Brantas.

Sementara di masa pemerintahan Raja Dharmawangsa Teguh, ibu kotanya disebut ada di WWatan (sekitar Madiun sekarang).

Perpindahan Mataram Kuno dari Jawa Tengah ke Jawa Timur sendiri konon disebabkan berbagai faktor, salah satunya karena dampak dari meletusnya Gunung Merapi.

Berhasil bertahan dari berbagai gejolak termasuk kondisi alam, namun pada 1017  M, Kerajaan Mataram Kuno akhirnya runtuh.

Mirisnya, itu terjadi karena serangan oleh sebuah kerajaan kecil yang merupakan bawahan Mataram Kuno.

Baca Juga: Hingga Kini Aktivitasnya Masih Membuat Jawa Tengah Bergejolak, Letusan Gunung Ini Konon Mengubah Sejarah Kerajaan Mataram Kuno

Baca Juga: Jika Kapal-kapal Kerajaan Sriwijaya Ada Bilik Gundik, di Kerajaan Kalingga Disebut Banyak 'Perempuan Berbisa' yang Sebabkan Banyak Pria Mati Tapi Mayatnya Tidak Membusuk

Peristiwa itu dikenal sebagai Pralaya Medang. 'Pralaya' yang dalam bahasa Sansekerta artinya 'kehancuran dunia'.

Itu karena konon, peristiwa ini menewaskan banyak pembesar kerajaan hingga membuat Pulau Jawa bagai lautan darah.