Find Us On Social Media :

Rudal Balistik DF-26 China Bisa Bikin Pangkalan Militernya Kocar-kacir dengan Mudah, AS Segera Aktifkan Kembali Fasilitas Korps Marinirnya di Guam

By Tatik Ariyani, Senin, 10 Januari 2022 | 13:46 WIB

Sebuah brigade pasukan roket China mempraktikkan transfer cepat rudal balistik DF-26 ke lokasi lain

Pada tahun 2020, China merilis video propaganda yang menggambarkan serangan simulasi di Guam.

Tentara Pembebasan Rakyat China melihat AS memiliki garis pertahanan kedua di timur Jepang, dengan Guam menjadi pangkalan paling vital dalam rantai Kepulauan Marianas.

Pangkalan Angkatan Udara Andersen Guam adalah rumah bagi pesawat pembom strategis B-1, B-2, dan B-52 AS, keduanya mampu mengirimkan senjata nuklir.

Selain itu, fasilitas Angkatan Udara Andersen, yang menempati sebagian besar bagian utara pulau itu, adalah satu-satunya pangkalan AS di Pasifik Barat yang mampu menampung pembom berat untuk jangka waktu yang lama.

Guam akan menjadi lokasi yang sangat penting jika terjadi konfrontasi dengan China.

Kapal selam yang berangkat dari stasiun Angkatan Laut Guam dapat menyelam cepat ke laut dalam untuk menghindari deteksi.

Baca Juga: Dalam Tubuhnya Mengalir Darah Majapahit, Taklukkan Bali dan Palembang Bersama Mahapatih Gajah Mada, Inilah Kerajaan Pagaruyung yang Didirikan Keturunan Raden Wijaya, Runtuh Karena Masalah Adat

Baca Juga: Piramida Abu Rawash yang Hilang, Dibangun Sebagai Pemakaman Penerus Firaun Khufu, yang Menyandang Gelar Pertama Putra Ra, Dewa Matahari

China sendiri sepenuhnya menyadari bahwa pangkalan AS di Guam adalah hambatan paling signifikan bagi ambisinya untuk menyatukan kembali Taiwan ke dalam wilahnya.

Dengan demikian, militer China lebih memilih postur pencegahan daripada strategi perang nuklir agresif karena hanya memiliki beberapa ratus bom nuklir dibandingkan dengan ribuan bom AS.

Dan DF-26 adalah rudal paling kritis dalam persenjataannya untuk membatasi mobilitas AS.

Dengan jangkauan 1.900 hingga 2.500 mil, DF-26 dapat memberi Beijing kemampuan untuk menyerang fasilitas penting AS dengan muatan konvensional yang beratnya mencapai 3.300 pon tanpa mengubah nuklir atau mengekspos tentaranya ke perang laut yang berbahaya.