Find Us On Social Media :

Inilah Yupa, Sumber dan Bukti Sejarah Kerajaan Kutai, Apa Isinya?

By May N, Minggu, 9 Januari 2022 | 19:59 WIB

Yupa atau sumber sejarah kerajaan Kutai

Hal ini karena Raja Mulawarman merupakan raja terbesar di Kutai, pemeluk agama Hindu-Siwa yang setia.

Tempat sucinya dinamakan Waprakeswara. Ia juga dikenal sebagai raja yang sangat dekat dengan kaum brahmana dan rakyat.

Mulawarman begitu dekat dengan Brahmana sampai ia mengorbankan 20 ribu ekor lembu dan kurban emas untuk kaum Brahmana.

Sebagai gantinya, kaum Brahmana membuatkan yupa khusus untuk Raja Mulawarman.

Baca Juga: Sejarah Berdirinya Kerajaan Samudera Pasai yang Berkuasa dari Abad ke-13 hingga Abad ke-16

Baca Juga: Ternyata Ini Dia Sumber Sejarah Kerajaan Mataram Kuno dari Prasasti Sampai Candi

Pada masa pemerintahan Mulawarman, Kutai mengalami jaman keemasan.

Kehidupan ekonomi pun mengalami perkembangan.

Kutai terletak di tepi sungai, sehingga masyarakatnya melakukan pertanian.

Selain itu, mereka banyak melakukan perdagangan, yang bahkan diperkirakan sudah terjadi hubungan dagang dengan luar.

Jalur perdagangan internasional dari India melewati Selat Makassar, terus ke Filipina dan sampai di China.

Dalam pelayarannya diperikirakan para pedagang itu singgah terlebih dahulu di Kutai, membuat kerajaan ini semakin ramai dan rakyat hidup makmur.

Satu di antara yupa di Kerajaan Kutai berisi keterangan yang artinya: “Sang Mulawarman, raja yang mulia dan terkemuka, telah memberi sedekah 20.000 ekor sapi kepada para brahmana yang seperti api, (bertempat) di dalam tanah yang sangat suci (bernama) Waprakeswara”.

Baca Juga: Termasuk Punya Bilik Gundik Perempuan di Kapal-kapal Mereka dan Pulau Emas Dihuni Ular Pemakan Manusia, Inilah Fakta-fakta Kerajaan Sriwijaya yang Tidak Diketahui Orang

Baca Juga: Mengaku Sebagai Dewa Hingga Suruh Para Brahmana Menyembahnya, Akhir Hidup Kertajaya Sungguh Misterius, Konon Dirinya 'Lenyap' Tak Tersisa Karena Hal Ini

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini