Hal ini karena Raja Mulawarman merupakan raja terbesar di Kutai, pemeluk agama Hindu-Siwa yang setia.
Tempat sucinya dinamakan Waprakeswara. Ia juga dikenal sebagai raja yang sangat dekat dengan kaum brahmana dan rakyat.
Mulawarman begitu dekat dengan Brahmana sampai ia mengorbankan 20 ribu ekor lembu dan kurban emas untuk kaum Brahmana.
Sebagai gantinya, kaum Brahmana membuatkan yupa khusus untuk Raja Mulawarman.
Baca Juga: Sejarah Berdirinya Kerajaan Samudera Pasai yang Berkuasa dari Abad ke-13 hingga Abad ke-16
Baca Juga: Ternyata Ini Dia Sumber Sejarah Kerajaan Mataram Kuno dari Prasasti Sampai Candi
Pada masa pemerintahan Mulawarman, Kutai mengalami jaman keemasan.
Kehidupan ekonomi pun mengalami perkembangan.
Kutai terletak di tepi sungai, sehingga masyarakatnya melakukan pertanian.
Selain itu, mereka banyak melakukan perdagangan, yang bahkan diperkirakan sudah terjadi hubungan dagang dengan luar.
Jalur perdagangan internasional dari India melewati Selat Makassar, terus ke Filipina dan sampai di China.
Dalam pelayarannya diperikirakan para pedagang itu singgah terlebih dahulu di Kutai, membuat kerajaan ini semakin ramai dan rakyat hidup makmur.
Satu di antara yupa di Kerajaan Kutai berisi keterangan yang artinya: “Sang Mulawarman, raja yang mulia dan terkemuka, telah memberi sedekah 20.000 ekor sapi kepada para brahmana yang seperti api, (bertempat) di dalam tanah yang sangat suci (bernama) Waprakeswara”.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini