Pertama, faktor bencana alam yaitu peristiwa meletusnya Gunung Merapi.
Kedua, faktor politik yaitu terjadinya perebutan kekuasaan yang imbasnya adalah terancamnya kesatuan wilayah kerajaan Medang.
Faktor ketiga yaitu potensi ancaman dari kerajaan lain, termasuk serangan dari Kerajaan Sriwijaya.
Faktor keempat yaitu motif keagamaan dan ekonomi, termasuk tidak adanya pelabuhan yang membuat Kerajaan Mataram Kuno sulit menjalin kerja sama dengan kerajaan lain.
Sumber sejarah Mataram Kuno
Sumber sejarah kerajaan ini meliputi prasasti, candi, kitab Cerita Parahyangan (Sejarah Pasundan) dan berita dari China.
Prasastinya meliputi Prasasti Canggal yang ada di Candi Gunung Wukir, Dusun Canggal, desa Kadiluwih, kecamatan Salam, Magelang, Jawa Tengah.
Prasasti ini ditulis dengan bahasa Sansekerta dan huruf Palawa, tahun 732 M.
Isi prasasti adalah mengenai pernyataan diri Raja Sanjaya sebagai seorang penguasa universal dari Kerajaan Mataram Kuno.
Tertulis mengenai pendirian lingga atau simbol bagai Dewa Siwa di desa Kunjarakunja oleh Sanjaya.