Demi Wujudkan Nafsu Berkuasanya, Panembahan Senopati Rela Umpankan Putrinya Sendiri Hingga Hamil Untuk Jadi 'Senjata' Taklukan Ki Ageng Mangir

Mentari DP

Penulis

Panembahan Senopati.

Intisari-Online.com - Anda tahu siapaPanembahan Senopati?

Panembahan Senopati adalah Raja Kerajaan Mataram yang pertama.

KisahPanembahan Senopati rupanya tidak terlepas dari sosok Ki Ageng Mangir.

Baca Juga: Namanya Hampir Tak Pernah Disebutkan dalam Sejarah Majapahit, Inilah Sosok Ulama Besar Guru Para Wali yang Dipercaya Berasal dari Majapahit

Meski bermusuhan, rupanya keduanyaberstatus mertua dan menantu.

Bagaimana kisah keduanya?

Kisah keduanya tertuang dalam kitabBabad Tanah Jawi.

Ternyata keduanya sama-sama masih trahPrabu Brawijaya V. Bahkan keduanyamasih keturunan raja Majapahit.

Karena haus kekuasaan, makaPanembahan Senopati ingin mengalahkanKi Ageng Mangir.

Dan dia menggunakan putrinya sulungnya yang bernama Roro Pembayun untuk membuatKi Ageng Mangir jatuh hati padanya.

Baca Juga: Bak Negara Maju yang Datangkan Senjata dari Luar Negeri, Ternyata Majapahit Juga Pernah Datangkan Senjata Militer dari China, Catatan Ini Jadi Buktinya

Rupanya cara ini cukup jitu.

Sebab, Ki Ageng Mangir digambarkan olehsastrawan Pramoedya Ananta Toer sebagai pemimpin yang lemah.

Meski sangat tangguh dalam berperang, karena dia berstatus lajang, rupanyadia lemah terhadap kehadiran wanita.

Roro Pembayun pun dikirim sebagai mata-mata yang menyamar sebagai penari seni Tayub.

Dia pun menggunakannama samaran Lara Kasihan.

Suatu hari, Ki Ageng Mangir mengutus bawahannya untuk mengundang kesenian tayub Roro Pembanyun.

Ketika melihat kecantikanLara Kasihan,Ki Ageng Mangir pun jatuh hati. Dia pun menyuntingnya sebagai istri.

Dan ternyata Lara Kasihan juga jatuh cinta pada sang suami. Sehingga dia melupakan tugasnya..

Bahkan kisah cinta keduanya berlanjut hinggaLara Kasihan mengandung.

Akan tetapi Lara Kasihan akhirnya mengaku bahwa dia adalahputri Panembahan Senapati.

Meski begitu,Ki Ageng Mangir mengalah. Rasa cintanya yang besar membuatnya bersedia menghadap sang mertua,Panembahan Senapati .

Demi menarik hati sang mertua, rombonganKi Ageng Mangir danLara Kasihanramai-ramai membawa banyak hadiah.

Baca Juga: Pantesan Jadi Salah Satu Kerajaan Terbesar di Indonesia, Rupanya Mata Uang China Laris Manis di Kerajaan Majapahit, Hal Ini yang Jadi Pemicunya

Sayangnya ketika Ki Ageng Mangir menyebah dan menundukkan kepalanya, Panembahan Senopati mengambil tombak Kyai Pleret.

Tanpa sempat mengelak, tombak itu langsung menusuk dadaKi Ageng Mangir.

Meski begitu,Ki Ageng Mangir masih sadar dan mencoba melawanPanembahan Senopati.

SayangnyaPanembahan Senopati bisa menghindarinya dan membenturkan kepala Ki Ageng Makirpada batu gilang yang merupakan singgasananya.

Pukulan itu langsung membuatKi Ageng Makir tewas seketika.

Selanjutnya, jasadKi Ageng Makir dimakamkan di dua tempat.

Satu di dalam benteng makam dan separuhnya diluar makam Raja-Raja Mataram di Kotagede, Yogyakarta.

Itulah akhir cinta tragisKi Ageng Makir dan Roro Pembanyun.

Baca Juga: Jangan Kira Hanya Tombak dan Keris Saja, Ternyata Majapahit Sudah Gunakan Senapan Raksasa Sebagai Senjata, Inilah Senapan Buatan Gajah Mada

Artikel Terkait