Find Us On Social Media :

Belum Sempat Gempur Ukraina, Rusia Malah Direpotkan dengan Negara Tetangganya yang Tiba-Tiba Alami Kerusuhan, Tentara Rusia Sampai Dibei Izin Menembak

By Afif Khoirul M, Jumat, 7 Januari 2022 | 17:58 WIB

Tentara Rusia sampai dikerahkan untuk menembak.

Intisari-online.com - Sebuah serangan mendadak terjadi di negara tetangga Rusia, alhasil negeri beruang Merah harus turun tangan langsung mengerahkan militernya.

Kampanye intervensi militer Rusia dan sekutunya di Kazakhstan tidak memiliki tanggal akhir yang spesifik, tergantung pada keputusan negara tuan rumah.

Tentara Rusia juga harus mematuhi beberapa prinsip dasar pertempuran saat bertugas di Kazakshtan.

Tugas utama misi penjaga perdamaian di Kazakhstan adalah menjaga stabilitas dan memastikan bahwa fasilitas strategis Kazakshtan dilindungi, kata Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) yang dipimpin Rusia.

Baca Juga: Dunia Sedang Heboh Konflik Rusia-Ukraina, Mendadak Kapal Selam Rusia Tabrak Kapal Perang Inggris Hingga Bikin Panik Semua Kru, Apa yang Terjadi di Sana?

Atas permintaan Presiden Kazakshtan Kassym-Jomart Tokayev, Rusia dan negara-negara anggota CSTO telah mengirim pasukan militer untuk mendukung keamanan.

Ini adalah pertama kalinya CSTO mengirim pasukan untuk mendukung negara sekutu, untuk menghadapi ancaman baik internal maupun eksternal.

Rincian operasi militer itu diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal CSTO Stanislav Zas di surat kabar Rusia Sputnik.

"Setelah diskusi mendesak, koalisi sepakat bahwa perkembangan di Kazakhstan mengancam keamanan, stabilitas, dan bahkan integritas teritorial," kata Zas.

Baca Juga: Kompak Bersekutu Lawan Amerika Serikat, Persahabatan Rusia-China Terancam Bubar Karena Rusia Tergiur Penjualan Senjata Ke Musuh Utama China di Asia Ini

 Baca Juga: Kompak Bersekutu Lawan Amerika Serikat, Persahabatan Rusia-China Terancam Bubar Karena Rusia Tergiur Penjualan Senjata Ke Musuh Utama China di Asia Ini

"Misi penjaga perdamaian dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip CSTO, ketika sebuah negara dalam koalisi membutuhkannya," tambahnya.