Belum Sempat Gempur Ukraina, Rusia Malah Direpotkan dengan Negara Tetangganya yang Tiba-Tiba Alami Kerusuhan, Tentara Rusia Sampai Dibei Izin Menembak

Afif Khoirul M

Penulis

Ini adalah pertama kalinya CSTO mengirim pasukan untuk mendukung negara sekutu, untuk menghadapi ancaman baik internal maupun eksternal.

Intisari-online.com - Sebuah serangan mendadak terjadi di negara tetangga Rusia, alhasil negeri beruang Merah harus turun tangan langsung mengerahkan militernya.

Kampanye intervensi militer Rusia dan sekutunya di Kazakhstan tidak memiliki tanggal akhir yang spesifik, tergantung pada keputusan negara tuan rumah.

Tentara Rusia juga harus mematuhi beberapa prinsip dasar pertempuran saat bertugas di Kazakshtan.

Tugas utama misi penjaga perdamaian di Kazakhstan adalah menjaga stabilitas dan memastikan bahwa fasilitas strategis Kazakshtan dilindungi, kata Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) yang dipimpin Rusia.

Baca Juga: Dunia Sedang Heboh Konflik Rusia-Ukraina, Mendadak Kapal Selam Rusia Tabrak Kapal Perang InggrisHingga Bikin Panik Semua Kru, Apa yangTerjadi di Sana?

Atas permintaan Presiden Kazakshtan Kassym-Jomart Tokayev, Rusia dan negara-negara anggota CSTO telah mengirim pasukan militer untuk mendukung keamanan.

Ini adalah pertama kalinya CSTO mengirim pasukan untuk mendukung negara sekutu, untuk menghadapi ancaman baik internal maupun eksternal.

Rincian operasi militer itu diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal CSTO Stanislav Zas di surat kabar Rusia Sputnik.

"Setelah diskusi mendesak, koalisi sepakat bahwa perkembangan di Kazakhstan mengancam keamanan, stabilitas, dan bahkan integritas teritorial," kata Zas.

Baca Juga: Kompak Bersekutu Lawan Amerika Serikat, Persahabatan Rusia-China Terancam Bubar Karena Rusia Tergiur Penjualan Senjata Ke Musuh Utama China di Asia Ini

Baca Juga: Kompak Bersekutu Lawan Amerika Serikat, Persahabatan Rusia-China Terancam Bubar Karena Rusia Tergiur Penjualan Senjata Ke Musuh Utama China di Asia Ini

"Misi penjaga perdamaian dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip CSTO, ketika sebuah negara dalam koalisi membutuhkannya," tambahnya.

Pasukan elit Rusia dan Belarusia tiba di Kazakhstan pada 6 Januari.

Diperkirakan 2.500-3.000 tentara Rusia akan berkumpul di lokasi yang tidak ditentukan di Kazakhstan pada malam 7 Januari.

Menurut Sekretaris Jenderal CSTO Stanislav Zas, tentara Rusia dan tentara negara-negara anggota CSTO akan bertugas untuk menjaga "kantor pemerintah dan fasilitas penting" Kazakhstan, memastikan keamanan, ketertiban dan keselamatan orang.

Dalam hal tentara Rusia dan pasukan CSTO diserang oleh teroris, pasukan memiliki wewenang penuh untuk menggunakan kekuatan untuk menghancurkan sasaran.

"Dalam kasus seperti itu, pasukan keamanan CSTO bebas menggunakan kekuatan," kata Zas.

Baca Juga: Sempat Bikin Panik! Meski Lebih Revolusioner, Inilah Alasan Mengapa AS Tidak Coba Samai Kapal Selam Titanium Rusia, Salah Satu Bahan Ini Penyebabnya!

Baca Juga: Dunia Ketar-ketir Rusia Invasi Ukraina, Rusia Malah Pamer Pesawat Pengintai Jarah Jauh A-50U dengan Teknologi Terbaru, Siap Mata-matai dan Serang Ukraina?

Namun, Sekretaris Jenderal CSTO menekankan bahwa koalisi tidak memiliki rencana untuk mengirim pasukan untuk berperang langsung dengan teroris atau pengunjuk rasa bersenjata.

"Operasi anti-terorisme dan penegakan hukum sebagian besar masih dilakukan oleh pasukan keamanan Kazakh," kata Zas.

"Ada desas-desus bahwa pasukan CSTO akan menekan protes, itu tidak akan terjadi," kata Zas.

"Ini bukan operasi militer yang berarti invasi atau pendudukan," tambahnya.

Artikel Terkait