Find Us On Social Media :

Kerajaan Sriwijaya Sudah Lakukan Perdagangan Internasional dan Rangkul Para Bajak Laut untuk 'Kuasai' Lautan, Bahkan Rajanya Menimbun Kekayaan dengan Cara Ini hingga Punya Kapal-kapal

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 6 Januari 2022 | 19:55 WIB

(Ilustrasi) Kerajaan Sriwijaya

Intisari-Online.comKerajaan Sriwijaya adalah kerajaan bercorak Buddha yang didirikan oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa pada abad ke-7. 

Kerajaan Sriwijaya terletak di tepian Sungai Musi, di daerah Palembang, Sumatera Selatan.

Pada masanya, kerajaan maritim ini banyak memberi pengaruh di nusantara.

Kekuasaan Kerajaan Sriwijaya disebabkan oleh kebiasaan perdagangan internasional melalui Selat Malaka, sehingga berhubungan dengan jalur perdagangan internasional dari Asia Timur ke Asia Barat dan Eropa.

Letak geografis Sriwijaya merupakan suatu modal yang baik untuk ikut serta dalam perdagangan internasional yang mulai berkembang antara India dan daratan Asia Tenggara.

Sebagai kerajaan maritim yang hidup berdasarkan sektor perdagangan dan pelayaran, penguasa Sriwijaya menguasai jalur-jalur perdagangan dan pelabuhan melalui kebiasaan menimbun barang untuk diperdagangkan.

Soerjono Soekanto dalam 'Hukum Adat Indonesia Suatu Pengantar,' mengatakan kebiasaan menimbun barang itu menjadi hukum adat yang disebut “paksaan menimbun barang.”

Sriwijaya menggunakan “paksaan menimbun barang” untuk mewajibkan kapal-kapal singgah di pelabuhannya.

Baca Juga: Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya Kerajaan Demak pada Akhir Abad ke-15

 Baca Juga: Andaikan Percaya pada Tanda Ini, Mungkin Kerajaan Sunda Tidak Akan Dibantai Majapahit, Terkuak Sebelum Perang Bubat Rombongan Kerajaan Sunda Sudah Melihat Firasat Buruk Ini

Dengan singgahnya kapal-kapal di pelabuhan Sriwijaya, Raja Kerajaan Sriwijaya dapat memungut bea dari perdagangan yang melaluiwilayah maritim Sriwijaya.

Selain sebagai penguasa, Raja Sriwijaya dan para bangsawan juga melakukan perdagangan sendiri.