Find Us On Social Media :

Bak Puncak Mahameru Tempat Semayam para Dewa yang Dipindahkan dari India untuk Stabilkan Pulau Jawa Seperti dalam Kitab Peninggalan Majapahit, Beginilah Filosofi Tumpeng dan Cara Potong yang Benar

By K. Tatik Wardayati, Senin, 3 Januari 2022 | 09:25 WIB

Nasi Tumpeng

Maka, nasi tumpeng ini kemudian menjadi representasi dari puncak gunung atau konsep ketuhanan.

Demikianlah makna dari bentuk nasi tumpeng yang mengerucut dan menjulang tinggi (vertikal), sebagai lambang keagungan Tuhan Sang Maha Pencipta.

Setelah itu aneka lauk pauk dan sayuran diletakkan di sekeliling nasi tumpeng sebagai simbol isi alam, yang biasanya diletakkan secara horizontal.

Peletakan secara horizontal itu merupakan lambang hubungan manusia dengan sesamanya.

Sedangkan keragaman lauk pauk, menjadi lambang kehidupan dunia yang kompleks.

Kita mengenal dua warna tumpeng, yaitu kuning dan putih, yang memiliki makna berbeda.

Nasi tumpeng yang berwarna putih melambangkan kesucian, sedangkan warna kuning pada nasi tumpeng melampangkan kekayaan dan moral yang lurhur.

Beberapa lauk yang  harus ada pun memiliki makna tersendiri, seperti ikan asin menandakan gotong royong, telur berarti kebulatan tekad, dan daging ayam yang menjadi simbol patuh terhadap Sang Pencipta.

Sayuran yang ada di sekeliling nasi tumpeng juga memiliki makna tersendiri, seperti kluwih, yang menjadi simbol keinginan untuk mendapatkan rezeki berlimpah-ruah.

Baca Juga: Tak Hanya Pada Zaman Modern Saja, Terkuak, Sejak Zaman Majapahit Ternyata Nusantara Sudah Punya Utang Pada China, Terkuak Inilah Jumlah Utang Majapahit Ke China