Find Us On Social Media :

Pantas China Kini Bisa Menjadi Negara Adidaya di Dunia, Matahari Buatan Negeri Panda Berhasil Cetak Rekor Baru! Suhunya Bisa 10 Kali Lebih Panas dari Inti Matahari

By Mentari DP, Minggu, 2 Januari 2022 | 20:45 WIB

Mimpi China jadi negara adidaya.

Intisari-Online.com - China makin memperkuat negaranya dengan julukan negara adidaya.

Tidak hanya soal militer dan ekonomi, rupanya China makin berkembang di dunia teknologi.

Demi menjadi negara adidaya di dunia, China membuat heboh dunia karena membuat 'matahari buatan' China.

Baca Juga: Detik Ini Juga, Rebus Daun Putri Malu Selama 5 Menit Lalu Minum Airnya Hangat-hangat, Jangan Kaget Bisa Hemat Biaya Dokter Sampai Setahun ke Depan

Apa itu 'matahari buatan' China?

Dilansir dari kompas.com pada Minggu (2/1/2022), 'matahari buatan' China itu sebenarnya adalah reaktor fusi nuklir.

Dan untuk pertama kalinya 'matahari buatan' ini berhasil dinyalakan.

Tentu saja ini merupakan keberhasilan.

Sebab ini menandai kemajuan besar dalam penelitian tenaga nuklir di negeri Tirai Bambu ini.

Baca Juga: Namanya Hampir Tidak Pernah Terdengar, Inilah Sosok Panglima Angkatan Laut Majapahit yang Bikin Majapahit Jadi Penguasa Lautan, Jasanya Sebanding dengan Gajah Mada!

Alasannya karena reaktor fusi nuklir China ini merupakan perangkat penelitian eksperimental fusi terbesar dan tercanggih di China.

Hebatnya tidak hanya sekedar menyala, matahari buatan China ini rupanya kembali mencatat rekor barunya.

Ya, dilansir dari CGTN pada Jumat (31/12/2021), matahari buatan itu mampu menyala selama 1.056 detik atau sekitar 17 menit pada suhu mendekati 70 juta derajat Celcius.

Matahari buatan itu menyala dalam sistem bernama experimental advanced superconducting tokamak (EAST).

EAST sendiri digadang-gadang reaktor fusi nuklir yang disebut-sebut akan menjadi sumber energi di masa depan.

Sebab matahari buatan ini memanfaatkan medan magnet untuk bisa menghasilkan plasma panas dari fusi nuklir.

Dengan begitu, energi yang dihasilkan jauh lebih bersih dan stabil meski sama-sama menggunak hidrogen dan gas deuterium sebagai bahan bakar.

Baca Juga: Mendadak Muncul dengan Penampilan Barunya yang Serba Ramping, Orang-orang Justru Ragukan Keaslian Sosok Kim Jong-Un, Sebut Bagian Ini Berbeda

Ini berbeda jauh dengan bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, maupun gas alam.

Sebab seluruh bahan bakar fosil itu dianggap akan habis atau bisa mencemari lingkungan.

Terakhir para ilmuwan mengungkapkan bahwa panas yang dihasilkan reaktor tersebut sekitar 10 kali lebih panas dari inti matahari.

Artinya suhunya bisa mencapai sekitar 15 juta derajat Celcius.

Baca Juga: Seisi Dunia Menahan Napas! Ancaman Konflik Amerika-China Ternyata Bisa Berubah Jadi Perang Nuklir, Jumlah Senjata Nuklir China Sudah Kalahkan Negeri Paman Sam