Ketika hampir semua peradaban Jawa lainnya telah didominasi oleh ajaran Islam, Suku Tengger masih mempertahankan kepercayaan para leluhurnya dari Majapahit.
Diketahui, para leluhur Suku Tengger menganut aliran kepercayaan Siwa-Budha yang kemudian berkembang menjadi agama Hindu seperti yang dipegang oleh Suku Tengger kini.
Soal bahasa pun juga demikian.
Ketika Bahasa Jawa yang berkembang di era modern, mereka masih menggunakan dialek Bahasa Kawi dan terdapat beberapa kosakata Jawa Kuno yang sudah tidak lagi digunakan.
Hal inilah yang menyebabkan orang-orang Suku Jawa lainnya mengalami kesulitan dalam memahami Bahasa Tengger.
Untuk sistem penanggalan, mereka juga berbeda.
Di mana Suku Tengger menggunakan sistem penanggalan Tahun Saka yang mengadopsi dari sistem penanggalan Hindu.
Karena itulah, sistem penanggalan Suku Tengger mirip dengan penanggalan tradisional Jawa maupun Bali.