Find Us On Social Media :

Berasal dari Perahu Putra Mahkota Kerajaan Luwu yang Lamar Gadis China, Inilah Kisah di Balik Pembuatan Perahu Phinisi, Perahu Tradisional Khas Suku Bugis yang Mendunia

By Khaerunisa, Kamis, 30 Desember 2021 | 15:55 WIB

Kapal Phinisi, kapal tradisional khas Suku Bugis.

Baca Juga: Bukan Sekedar Dijewer Seperti yang Dilakukan Edy Rahmayadi, di Korea Utara, Pejabat yang Tak Tepuk Tangan untuk Kim Jong-Un Harus Siap-siap 'Lenyap' Tak Berbekas, Seperti Pria Ini

Sebelum pohon welengreng ditebang, terlebih dahulu akan dilakukan upacara khusus agar penunggu pohon bersedia pindah ke pohon lain.

Putra Mahkota Sawerigading membuat perahu tersebut untuk berlayar menuju negeri China.

Perjalanannya itu bertujuan untuk meminang putri China bernama Putri We Cudai.

Dikisahkan, setelah beberapa lama tinggal di China, Sang Putra Mahkota rindu dengan kampung halaman. Maka, dengan menggunakan perahu yang dulu ia buat, Sawerigading berlayar ke Luwu.

Baca Juga: Jadi Satu-Satunya Wanita Penguasa Majapahit, Siapa Sangka Sosok Tribhuwana Tunggadewi Sampai Membingungan Para Ilmuwan, Informasinya Begitu Sedikit Namun Perannya Begitu Besar

Tetapi, ketika perahu memasuki Pantai Luwu, tiba-tiba gelombang besar menghantam perahunya hingga pecah.

Pecahan-pecahan perahunya terdampar ketiga tempat wilayah Kabupaten Bulukumba, yakni Kelurahan Ara, Tana Beru, dan Lemo-Lemo.

Oleh masyarakat setempat, bagian-bagian perahu tersebut kemudian dirakit kembali menjadi sebuah perahu yang megah. Setelah jadi, perahu itu pun dinamakan Perahu Phinisi.

Itulah kisah di balik keberadaan perahu Phinisi, perahu khas Suku Bugis yang mendunia.

Baca Juga: Sudah 100 Orang Tewas Jadi Korbannya, Penyakit Aneh Mendadak Muncul di Negara Ini, WHO Sudah Turun Tangan, Namun Malah Menghilang Tanpa Pesan

(*)