Setelah itu, kami singgah di depan sebuah bangunan yang sangat megah berwarna abu-abu yaitu Yayasan Buddha Tzu Chi.
Tzu Chi memiliki arti memberi dengan cinta kasih, menebarkan kasih sayang, dan kebaikan kepada semua umat manusia.
Perjalanan dilanjutkan dengan menyeberang ke Kawasan Pantai Maju (Pulau D) melalui jembatan Casks Bridge 4 PIK sepanjang 500 meter yang menjadi ikon baru di PIK.
Lalu kami singgah di Pantjoran PIK yang merupakan food court bergaya Singapore Street Food, dengan banyak pilihan makanan, mulai dari Restoran Hakka tertua Wong Fu Kie, Kopi Es Tak Kie, hingga Holywings 24.
Nuansa Pantjoran Glodok sudah bisa kita rasakan karena tempat ini didukung dengan ornamen-ornamen hingga mural Tionghoa.
Perjalanan kami ditutup di Urban Farm, menikmati makan siang di Kopi Se-Indonsia sambil menonton pertunjukan musik yang dibawakan Daun Jatuh dan mengikuti talk show tentang Fotografi Perjalanan oleh Didi Kaspi Kasim, Editor in Chief National Geographic Indonesia.
Didi Kasim, yang mengikuti rangkian perjalanan dan acara ini, mengatakan kegiatan ini menarik karena menggabungkan antara kesenangan bermotor dengan melihat salah satu landmark Jakarta dengan banyak cerita yang belum diketahui di PIK.
Baca Juga: Lewat 'Vespa Tank', Lulusan SMP Ini Mampu Menembus Pasar Eropa