Meskipun banyak dikritik karena taktik agresifnya, namun dia dianggap sebagai elemen penting dalam mencapai hak pilih perempuan di Inggris.
Perempuan menerima hak untuk memilih di Inggris pada 6 Februari 1918.
3. Margaret Thatcher, Perdana Menteri Inggris wanita pertama (13 Oktober 1925-8 April 2013)
Margaret Thatcher dijuluki sebagai ‘Wanita Besi’, julukan yang dikaitkan dengan gaya kepemimpinannya dan politik tanpa kompromi.
Dia dikenal sebagai Perdana Menteri Inggris terlama di abad ke-20, dan wanita pertama yang memegang jabatan itu.
Selama 11 tahun berturut-turut Thatcher menjabat sebagai Perdana Menteri.
Kebijakan yang diterapkannya dikenal dengan Thatcherisme, sejenis ideologi konservatif Inggris.
Dia telah membuka tempatnya dalam sejarah sebagai salah satu tokoh paling dominan dalam politik modern.
Apakah Anda menyukai atau membencinya, tapi dia pantas dimasukkan dalam daftar wanita Inggris terkuat dalam sejarah.